Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo dan Suryadharma Bertemu Lagi, PPP Masih Berharap Koalisi

Kompas.com - 28/04/2014, 16:07 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto telah bertemu kembali dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Suryadharma Ali seusai keputusan islah yang diambil dalam Mukernas III PPP di Bogor, Kamis (24/4/2014) pekan lalu. Islah itu membatalkan dukungan PPP kepada Prabowo yang sudah dideklarasikan oleh Suryadharma.

"Dengan Pak SDA (Suryadharma) sudah bertemu lagi, hasilnya alhamdulillah bagus," kata Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani, Senin (28/4/2014) siang, di Jakarta.

Menurutnya, hasil pertemuan tersebut belum menghasilkan kesepakatan koalisi apa pun. Koalisi di dalam internal PPP harus disepakati oleh seluruh elite partai dan ditetapkan di dalam rapat pimpinan nasional mendatang. Namun, dia yakin PPP pada akhirnya tetap akan merapat ke Gerindra. "Insya Allah, PPP enggak akan ke mana-mana. PPP tetap ke Prabowo," ujarnya.

Muzani tidak terlalu menghawatirkan pertemuan mantan Ketua Umum PPP, Hamzah Haz, dengan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri hari ini. Ia mengatakan, Gerindra tidak merasa PPP sebagai rekan koalisinya direbut oleh PDI-P.

"Hamzah Haz kan mantan wapresnya Bu Mega, jadi lagi kangen-kangenan sajalah. Gerindra tidak merasa ditelikung. Dukungan kita dengan PPP setelah mereka mengakhiri pertikaian dan melakukan islah sangat bagus," ujarnya.

Sebelumnya, PPP dan Gerindra memang sudah menyatakan diri untuk berkoalisi menghadapi pemilu presiden mendatang. Namun, keputusan itu ternyata ditentang oleh sebagian besar internal PPP karena dianggap hanya manuver Suryadharma secara pribadi. Karena manuver Suryadharma itu, internal PPP sempat pecah dan mengalami konflik internal. Belakangan, mereka melakukan islah dan akan membangun koalisi dengan partai lain kembali dari nol. Dukungan terhadap Gerindra pun dibatalkan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Evaluasi Arus Mudik, Jokowi Setuju Kereta Api Jarak Jauh Ditambah

Nasional
Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Prajurit TNI AL Tembak Sipil di Makassar, KSAL: Proses Hukum Berjalan, Tak Ada yang Kebal Hukum

Nasional
Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Demokrat Tak Keberatan PKS Gabung Pemerintahan ke Depan, Serahkan Keputusan ke Prabowo

Nasional
Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Polri Tangkap 28.861 Tersangka Kasus Narkoba, 5.049 di Antaranya Direhabilitasi

Nasional
Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Soal Kekerasan di STIP, Menko Muhadjir: Itu Tanggung Jawab Institusi

Nasional
Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Pertamina Goes To Campus 2024 Dibuka, Lokasi Pertama di ITB

Nasional
Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Demokrat Sudah Beri Rekomendasi Khofifah-Emil Dardak Maju Pilkada Jawa Timur

Nasional
14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com