JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) didesak untuk memublikasikan temuannya soal calon presiden pelanggar HAM. Menurut aktivis Human Rights Working Group Choirul Anam, Komnas HAM telah melakukan penelusuran mengenai pelanggaran HAM yang dilakukan oleh banyak pihak. Namun, hanya sedikit dari temuan-temuan itu yang dipublikasikan.
"Kami mendesak Komnas HAM agar temuan-temuannya mengenai pelanggaran HAM itu dipublikasi kepada publik. Siapa pelakunya, apa pelanggarannya, dan untuk apa itu dilakukan. Tidak ada gunanya dokumen itu disimpan secara rapi," kata Choirul dalam konferensi pers Koalisi Masyarakat Sipil Melawan Lupa, Jumat (25/4/2014), di Jakarta.
Choirul mempertanyakan alasan Komnas HAM yang menyimpan temuan-temuannya itu di balik meja. Menurutnya, publikasi temuan tersebut tidak akan melanggar hukum atau undang-undang yang ada.
Ia berpendapat bahwa jika Komnas HAM memublikasikan hal tersebut, maka hasilnya akan sangat berguna bagi masyarakat Indonesia. Nantinya masyarakat bisa mengetahui dengan pasti, mana capres yang memiliki track record bersih dan mana capres yang pernah melakukan pelanggaran HAM.
"Pelanggaran HAM itu sangat berat, sama dengan pelanggaran hukum. Kalau Komnas HAM menyembunyikan temuannya, patut diduga mereka juga terlibat dalam rantai pelanggaran HAM ini," kata Choirul.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.