Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Caleg Petahana Dianggap Tidak Mengakar dengan Masyarakat

Kompas.com - 25/04/2014, 15:58 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -  Pengamat politik Pol-Tracking Hanta Yudha berpendapat bahwa gagalnya sejumlah calon anggota legislatif petahana (incumbent) lolos ke Senayan disebabkan oleh faktor bahwa caleg tersebut tidak lagi dekat dengan masyarakat secara umum. Menurutnya, kedekatan dengan masyarakat itu seharusnya dijaga oleh anggota DPR yang menjadi caleg meskipun disibukkan dengan aktivitas di lembaga legislatif tersebut.

"Masyarakat kan menilai, caleg ini cuma datang memperlihatkan muka hanya saat pemilu saja. Makanya, para incumbent ini kalah oleh nama-nama baru," kata Hanta saat dihubungi Kompas.com, Jumat (25/4/2014).

Selain itu, Hanta melihat gagalnya caleg petahana juga disebabkan oleh perilaku pemilih yang ingin memberi hukuman atas kinerja para caleg selama lima tahun terakhir. Maraknya pemberitaan di media massa tentang kinerja buruk wakil rakyat ditengarai membuat masyarakat dapat memilah mana saja caleg yang tidak bisa menjalankan amanah rakyat.

Hanta mengatakan, perubahan sistem pemilu menjadi biang kegagalan caleg incumbent. Bila dulu beberapa caleg diuntungkan dengan sistem proporsional partai, maka sistem sistem suara terbanyak seperti sekarang akan menciptakan hasil berbeda.

Saat ini sejumlah nama caleg populer hampir bisa dipastikan gagal kembali menduduki kursi di Senayan. Anggota wakil rakyat yang kemungkinan gagal jadi caleg itu antara lain Ketua DPR Marzuki Alie (Demokrat), Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santoso (Golkar), Menteri Pemuda dan Olahraga Roy Suryo (Demokrat), Menteri Hukum dan Ham Amir Syamsudin (Demokrat),  Ramadhan Pohan (Demokrat), Suhardi (Gerindra), Malem Sambat Kaban (PBB), Taufik Kurniawan (PAN), dan Lukman Hakim Saifuddin (PPP). Selain tercatat sebagai caleg incumbent, nama-nama di atas juga diketahui sebagai pejabat tinggi di partai masing-masing.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Bertemu Calon-calon Kepala Daerah, Zulhas Minta Mereka Tiru Semangat Jokowi dan Prabowo

Nasional
7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

7 Jenis Obat-obatan yang Disarankan Dibawa Jamaah Haji Asal Indonesia

Nasional
Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Visa Terbit, 213.079 Jemaah Haji Indonesia Siap Berangkat 12 Mei

Nasional
Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com