Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma: PPP Kembali ke Titik Nol

Kompas.com - 23/04/2014, 15:52 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali mengatakan, perseteruan dua kubu dalam partai tersebut telah usai. Kini PPP telah kembali seperti sedia kala.

"Kita sekarang kembali ke titik nol. Saya tidak mau lihat ke belakang lagi. Kita sekarang melihat ke depan," kata Suryadharma sesaat sebelum pelaksanaan Musyawarah Kerja Nasional III di Cisarua, Bogor, Rabu (23/4/2014).

Menurutnya, fatwa yang telah disampaikan Ketua Majelis Syariah DPP KH Maemoen Zubair sudah diterima oleh kubu Suryadharma dan Sekretaris Jenderal Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy. Fatwa tersebut sudah final dan tinggal disahkan melalui mekanisme administratif dalam Mukernas III.

"Perbedaan pendapat yang selama ini, pada hari ini dinyatakan selesai," katanya.

Dalam kesempatan itu, Suryadharma juga meminta maaf kepada seluruh masyarakat Indonesia atas dinamika dalam tubuh partai Kabah tersebut. Dia meminta masyarakat memaklumi kondisi tersebut.

"Kepada masyarakat Indonesia, umat Islam, pemilih PPP dalam pemilu, yang merasa terganggu dengan kisruh PPP, ini hanya dinamika biasa dalam partai politik. Anggap saja ini sebuah tesa yang menciptakan antitesis dan menghasilkan hal yang jauh lebih baik," ujarnya.

Islah diambil setelah kedua belah pihak melakukan pertemuan dengan dipimpin oleh Ketua Majelis Syariah DPP KH Maemoen Zubair, Selasa (22/4/2014) malam. Dalam pertemuan tersebut, Maemoen membacakan fatwa yang akhirnya disetujui kedua belah pihak.

Selain meminta kedua belah kubu untuk berdamai, fatwa Maemoen tersebut juga meminta agar semua posisi petinggi PPP yang telah dipecat untuk dikembalikan seperti semula. Fatwa dari tokoh yang dituakan di PPP itu juga menyebut belum ada koalisi dengan partai mana pun, termasuk Gerindra. Fatwa tersebut nantinya akan disahkan melalui mekanisme administratif yang ada di dalam Mukernas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

[POPULER NASIONAL] Eks Anak Buah SYL Beri Uang Tip untuk Paspampres | Ayah Gus Muhdlor Disebut dalam Sidang Korupsi

Nasional
Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Ganjar: Saya Anggota Partai, Tak Akan Berhenti Berpolitik

Nasional
Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com