JAKARTA, KOMPAS.com — Rencana Partai Golkar untuk memasangkan Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie dan Ketua Umum Partai Hanura Wiranto dalam Pemilu Presiden 2014 menemui kendala. Wacana ini tersendat di tengah jalan karena Wiranto diperkirakan tidak mau "turun kelas" menjadi calon wakil presiden.
"Pak Wiranto, yang saya dengar, tidak seperti yang direncanakan karena dia kan sekarang capres. Kalau jadi cawapres, berarti harus didegradasikan," ujar Wakil Ketua Umum Partai Golkar Agung Laksono di sela-sela acara pembukaan pameran Inacraft di Jakarta, Rabu (23/4/2014).
Agung menyatakan, Partai Golkar sudah menjalin komunikasi intensif dengan Partai Hanura. Namun, kedua partai itu belum secara resmi berkoalisi. Keduanya belum sampai pada tahap penandatanganan kerja sama. "Jadi, masih mengambang," ujar Agung.
Pendekatan Partai Golkar dengan Partai Hanura ini diakui oleh elite kedua partai itu. Partai Hanura, yang awalnya menetapkan pasangan calon presiden dan wakil presiden, Wiranto-Hary Tanoesoedibjo (Win-HT), pun mulai bersikap melunak.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Hanura Saleh Husin mengatakan, partainya kemungkinan akan memecah duet Win-HT karena Partai Hanura tak memperoleh suara yang memuaskan dalam pemilu kali ini. Opsi yang ditawarkan Hanura adalah mengajukan Wiranto atau Hary Tanoe sebagai calon wakil presiden.
Di sisi lain, Agung mengakui partainya mengalami kesulitan mencari mitra koalisi karena elektabilitas Aburizal sebagai capres tergolong rendah. Oleh karena itu, untuk mencari cawapres yang tepat, Partai Golkar menyiapkan dua tim yang bergerak untuk melakukan komunikasi politik dan mengawal penghitungan suara sehingga mengamankan pencapresan Aburizal. Tim yang melakukan komunikasi politik dipimpin langsung oleh Ketua Umum Partai Golkar. Pada 3 Mei 2014, partai ini juga akan menggelar rapat pimpinan nasional (rapimnas) untuk menentukan arah koalisi dan cawapres untuk Aburizal.
Agung mengatakan, lebih baik Partai Golkar mencari cawapres dari eksternal, apalagi jika kandidat itu disokong oleh partai politik dengan basis massa yang kuat. Dia menyebutkan, salah satu pertimbangan calon wakil presiden untuk Aburizal adalah berasal dari Jawa.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.