Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PDI-P Sayangkan Demo Mahasiswa Sambut Jokowi di ITB

Kompas.com - 17/04/2014, 16:17 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) menyayangkan adanya aksi demonstrasi mahasiswa saat Joko Widodo (Jokowi) datang ke Kampus Institut Teknologi Bandung (ITB), Kamis (17/4/2014). Aksi demonstrasi itu dianggap berlebihan.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Achmad Basarah menjelaskan, kedatangan Jokowi ke ITB dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta, bukan bakal calon presiden. Ia diundang oleh Rektor ITB Akhmaloka dalam rangka penandatanganan nota kerja sama antara Pemda DKI dengan ITB. Kerja sama itu adalah pencanangan Bandung sebagai smart city yang juga melibatkan DKI Jakarta.

"Protes yang dilakukan oleh sekelompok mahasiswa di Bandung pada kedatangan Jokowi ke kampus ITB dengan tuduhan politisasi kampus adalah sikap yang tidak sesuai kondisi obyektifnya," kata Basarah, dalam pernyataan tertulis, Kamis (17/4/2014).

Basarah mengatakan, Jokowi berhak memenuhi undangan tersebut karena kapasitasnya sebagai Gubernur DKI. Sebaliknya, jika tak memenuhi undangan tersebut, Jokowi akan dianggap tak menjalankan tugasnya sebagai gubernur.

"Saat ini juga bukan masa kampanye pilpres, dan memang belum dimulai," kata Basarah.

Diberitakan sebelumnya, kedatangan Jokowi di Kampus ITB, Bandung, Kamis (17/4/2014), disambut demonstrasi ratusan mahasiswa. Kericuhan sempat mewarnai aksi demonstrasi tersebut.

Berdasarkan pantauan Kompas.com, Jokowi, yang berada satu mobil dengan Rektor ITB Akhmaloka serta rombongan, hendak masuk ke dalam kampus. Rupanya, ratusan mahasiswa itu telah menduduki akses masuk kampus terlebih dahulu. Ratusan mahasiswa berkerumun di tepi jalan. Ada yang membentangkan spanduk bertuliskan "tolak politisasi kampus".

Saat rombongan Jokowi dan rektor hendak masuk ke dalamnya, kericuhan terjadi. Mobil pengawal pribadi Jokowi yang ada paling depan jadi bulan-bulanan teriakan mahasiswa. Mahasiswa memblokir jalannya mobil itu dengan spanduk sambil berteriak-teriak. Polisi dan para petugas keamanan kampus berhasil membuat para mahasiswa mundur.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

KPK Pertimbangkan Anggota DPR yang Diduga Terima THR dari Kementan jadi Saksi Sidang SYL

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com