Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Arah Koalisi PKB Mengerucut ke PDI-P dan Gerindra

Kompas.com - 15/04/2014, 13:48 WIB
Fathur Rochman

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Arah koalisi Partai Kebangkitan Bangsa untuk menghadapi pemilu presiden mulai mengerucut kepada kubu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan dengan bakal calon presiden Joko Widodo dan kubu Partai Gerindra dengan bakal capres Prabowo Subianto. PKB semakin intensif melakukan penjajakan terhadap dua partai tersebut.

"Ya, terus kita jajaki lah. Pokoknya di dua poros yang besar ini," ujar Ketua DPP PKB Helmy Faishal Zaini di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah, Tangerang Selatan, Senin (15/4/2014).

Helmy mengatakan, bagi PKB, ada dua hal yang perlu disepakati dalam membangun koalisi. Pertama, kata dia, adalah platform yang akan diusung oleh calon presiden. Ada beberapa poin-poin yang perlu disepakati terkait dengan blue print Indonesia kedepan.

Kedua, lanjut dia, terkait porto folio dari kesepakatan dalam koalisi ini. Menurutnya, koalisi ini harus diisi oleh pemerintahan yang berjalan efektif dan efisien.

Helmy memberi contoh, tidak bisa misalnya ada anggota koalisi yang "genit" ketika berada di kabinet nantinya, tetapi dipertahankan. Ia mengatakan, harus ada hukuman terhadap anggota koalisi yang seperti itu agar nantinya terbentuk pemerintahan yang kuat.

Terkait capres dan cawapres, Helmy mengatakan, jika hasil hitungan resmi KPU perolehan suara PKB tetap sekitar 10 persen, maka PKB tidak mungkin menjadi pemimpin koalisi. Dalam konteks itu, kata dia, Rhoma Irama, Mahfud MD, dan Jusuf Kalla akan ditawarkan kepada dua poros tersebut untuk menjadi cawapres.

"Kita hanya menawarkan nama-nama itu. Kita sudah umpan bola, sekarang terserah mereka bolanya mau ditembak langsung atau diolah-olah lagi, ujar Helmy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Soal Dukungan PKB untuk Khofifah, Cak Imin: Kalau Daftar, Kita Sambut

Nasional
Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com