Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Muhaimin Cawapres, PKB Ingin Lihat Respons Publik

Kompas.com - 14/04/2014, 11:07 WIB
Febrian

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Arie Sudjito menilai, munculnya nama Ketua Umum DPP Partai Kebangkitan Bangsa Muhaimin Iskandar dalam bursa calon wakil presiden merupakan bagian dari manuver yang dilakukan PKB. Menurutnya, PKB ingin melihat respons publik atas sosok Muhaimin. Selama ini, PKB memunculkan tiga nama sebagai kandidat bakal capres/cawapres yang akan diusungnya yaitu Jusuf Kalla, Mahfud MD, dan Rhoma Irama.

"Sejak awal PKB mengandalkan tiga nama dari luar partai yaitu Jusuf Kalla, Rhoma Irama, dan Mahfud MD. Tapi karena perolehan suara yang signifikan, PKB mencoba untuk mengedepankan kader aslinya dan mencari respons publik terhadap Muhaimin," kata, Arie saat dihubungi Kompas.com, Senin (14//4/2014).

Arie juga memprediksi dengan masuknya nama Muhaimin di bursa cawapres akan menuai kritik dari publik. PKB, katanya, akan dinilai hanya memanfaatkan nama besar dan elektabilitas JK, Mahfud dan Rhoma untuk meraup suara. Menurut Arie, sebelum mengusung ketiga nama tersebut, PKB sedang mengalami krisis tokoh yang bisa mendongkrak perolehan suara partai.

Selain itu, hal ini juga akan mempengaruhi sikap internal PKB dalam menentukan kebijakan siapa yang akan diusung. Namun, untuk saat ini, Arie menyarankan agar PKB mengutamakan fokus pada rencana koalisi. Siapa pun yang akan diusung PKB dinilainya tak lepas dari keputusan bersama mitra koalisi. Ia mengatakan, PKB juga harus realistis dengan tingkat elektabilitas Muhaimin.

"Dibanding JK dan Mahfud, elektabilitas Muhaimin masih rendah, jika PKB jadinya usung Muhaimin, maka PKB akan diserang berbagai kritik oleh publik," ucap dia.  

Sebelumnya, secara terpisah, Ketua DPP PKB Abdul Wahid Maktub mengatakan, Muhaimin Iskandar tidak berminat menjadi calon wakil presiden meski partainya mengincar posisi itu.

"Setelah saya konfirmasi langsung dengan beliau (Muhaimin). Saya tegaskan bahwa beliau untuk saat ini tidak dan tidak akan mau mencalonkan diri sebagai wapres," kata Wahid di Jakarta, Senin (14/4/2014), seperti dikutip dari Antara.

Abdul Wahid mengakui memang ada dorongan, dukungan, bahkan tekanan dari berbagai elemen masyarakat, termasuk internal PKB, agar Muhaimin mengajukan diri sebagai calon wakil presiden. Namun, kata mantan Duta Besar RI untuk Qatar itu, Muhaimin memilih untuk berkonsentrasi membesarkan PKB daripada mengincar posisi RI 2.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Cek Tempat Penggilingan, Satgas Pangan Polri Pastikan Stok Beras Masih Cukup

Nasional
Tanduk Banteng Masih Tajam

Tanduk Banteng Masih Tajam

Nasional
Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Foya-foya SYL dan Keluarga Ditanggung Kementan, Biaya Makan hingga Klinik Kecantikan

Nasional
Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Pemerintah Diminta Tak Paksa Pekerja Bayar Tapera

Nasional
Drone : 'Game Changer' Kekuatan Udara TNI AU

Drone : "Game Changer" Kekuatan Udara TNI AU

Nasional
Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Kejagung Jelaskan soal Lelang Saham PT GBU yang Bikin Jampidsus Dilaporkan ke KPK

Nasional
[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

[POPULER NASIONAL] SYL Ajak Makan Biduan Nayunda | Surya Paloh Dilaporkan Kegiatan Organisasi Sayap Nasdem Didanai Kementan

Nasional
Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Kemenlu RI: 24 WNI yang Ditangkap Palsukan Visa Haji, 22 di Antaranya Akan Dideportasi

Nasional
124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

124.782 Jemaah Calon Haji RI Sudah Tiba di Tanah Suci, 24 Orang Wafat

Nasional
Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Istana Mulai Bahas Peserta Upacara 17 Agustus di IKN

Nasional
Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Kejagung Tetapkan 6 Eks GM PT Antam Jadi Tersangka Korupsi Emas 109 Ton

Nasional
Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan 'Trauma Healing' dan Restitusi

Terima Aduan Keluarga Vina, Komnas HAM Upayakan "Trauma Healing" dan Restitusi

Nasional
SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

SYL Beri Kado Kalung Emas Buat Penyanyi Dangdut Nayunda Nabila

Nasional
Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Febri Diansyah Jadi Saksi di Sidang SYL Senin Pekan Depan

Nasional
SYL Pesan 'Wine' saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

SYL Pesan "Wine" saat Makan Siang, Dibayar Pakai Uang Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com