Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB dan PDI-P Godok Peluang Jokowi-Cak Imin

Kompas.com - 12/04/2014, 14:36 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com --
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah menyodorkan sejumlah nama calon wakil presiden untuk mendampingi bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Joko Widodo. Salah satu duet pasangan calon presiden dan wakil presiden yang menjadi diskusi antara PKB dan PDI-P adalah duet Jokowi-Muhaimin Iskandar.

"Teman-teman koalisi sudah kami tawarkan beberapa nama. Tapi mereka minta satu nama baru, yaitu Cak Imin, Ketua Umum untuk diajukan sebagai calon wakil presiden. Terhadap permintaan itu, kami sedang lakukan exercise," ujar Ketua DPP PKB Helmy Faishal Zaini di Jakarta, Sabtu (12/4/2014).

Saat ditanyakan apakah calon mitra koalisi itu adalah Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P), Helmy membenarkannya. Menurut Helmy, sebelumnya tiga bakal capres PKB yang sudah ada sempat ditawarkan ke partai berlambang banteng itu.

Seperti diketahui, tiga bakal capres itu yakni Mahfud MD, Rhoma Irama, dan Jusuf Kalla. Akan tetapi, PDI-P meminta agar nama Cak Imin ikut dimasukkan dalam bursa. Di internal PKB pun, diakui Helmy, juga muncul dorongan yang sama.

"Saya maunya itu Jokowi-Cak Imin, tapi semua kembali lagi terhadap pilihan PDI-P," ucapnya.

Menurut Helmy, duet Jokowi-Cak Imin ini bisa saja berpeluang unggul lantaran tingkat dukungan Jokowi sudah cukup tinggi. Akan tetapi, Helmy mengaku PDI-P bisa saja memilih calon wakil presiden dari partai lain atau dari kalangan profesional.

"Semuanya akan tergantung pada pemimpin koalisi," ujarnya.

Berdasarkan hasil hitung cepat Litbang Kompas, PKB berada di posisi kelima dengan perolehan suara 9,12 persen. Di peringkat teratas yakni PDI-P dengan 19,24 persen, Partai Golkar (15,01 persen), Partai Gerindra (11,77 persen), dan Partai Demokrat (9,43 persen).

PKB menjadi partai Islam dengan perolehan suara tertinggi dibandingkan Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Ketua DPP PKB Marwan Ja'far mengatakan, partainya akan menjadi penentu koalisi. Pasalnya, PKB membawa basis massa yang sudah pasti, yakni masyarakat Nahdliyin yang kini "pulang kampung".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Dewas Sebut KPK Periode Sekarang Paling Tak Enak, Alex: Dari Dulu di Sini Enggak Enak

Nasional
MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

MK Sebut 106 Sengketa Pileg 2024 Masuk ke Tahap Pembuktian Pekan Depan

Nasional
Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa 'Dikit' Viralkan

Ingatkan Tuntutan Masyarakat Semakin Tinggi, Jokowi: Ada Apa "Dikit" Viralkan

Nasional
Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Komisi II Setuju Perbawaslu Pengawasan Pilkada 2024, Minta Awasi Netralitas Pj Kepala Daerah

Nasional
Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema 'Student Loan' Imbas UKT Mahal

Sri Mulyani Irit Bicara Soal Skema "Student Loan" Imbas UKT Mahal

Nasional
Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Angka IMDI 2023 Meningkat, Indonesia Disebut Siap Hadapi Persaingan Digital

Nasional
Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Kejagung Koordinasi dengan KIP soal Transparansi Informasi Publik

Nasional
Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Penerbangan Jemaah Bermasalah, Kemenag: Performa Garuda Buruk

Nasional
Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Khawatir atas Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura

Nasional
Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Kasus Simulator SIM, Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi

Nasional
Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Bobby Berpeluang Diusung Gerindra pada Pilkada Sumut Setelah Jadi Kader

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pramono Anung: Tanya ke DPP Sana...

Nasional
Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Pimpinan MPR Temui Jusuf Kalla untuk Bincang Kebangsaan

Nasional
Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Kemenkes: Subvarian yang Sebabkan Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Belum Ada di Indonesia

Nasional
Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Sri Mulyani Cermati Dampak Kematian Presiden Iran terhadap Ekonomi RI

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com