"Itu (koalisi PD dengan PDI Perjuangan) sangat bergantung pada Ibu Mega. Kalau Ibu Mega ingin mengakhiri kekakuannya karena kadar dia sebagai king maker sudah tua, mungkin bisa. Tapi kalau dia masih keukeuh (bersikeras) seperti itu, rasanya tidak mungkin," ujar Mubarok seusai diskusi "Prediksi Peta Koalisi" di Jakarta Selatan, Sabtu (12/4/2014).
Dia mengatakan, SBY beberapa kali membuka komunikasi dengan Mega. Namun, putri kandung proklamator Soekarno itu tidak pernah memberi respons. Dikatakannya, perlakuan yang sama juga diterima Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Prabowo Subianto.
"Contoh seperti itu (tidak merespons komunikasi partai lain) bukan tokoh negarawan kan," katanya.
Ia menuturkan, masa bagi SBY dan Mega untuk memegang kekuasaan sudah habis. Menurut Mubarok, saat ini adalah saat yang paling tepat untuk berkonsolidasi. "Bukan untuk kepentingan masing-masing, tapi untuk kepentingan pembelajaran pada generasi," kata dia.
Disampaikannya, jika Mega berubah sikap, ada peluang bagi kedua partai itu untuk merebut kekuasaan hingga 2019 nanti. Karena itu, katanya, PD masih menunggu sikap Mega sebelum menentukan arah koalisi dengan PDI Perjuangan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.