Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecewa Hasil "Quick Count", PKPI Klaim Raih 3,7 Persen Suara

Kompas.com - 11/04/2014, 18:55 WIB
Meidella Syahni

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (PKPI) Sutiyoso kecewa dengan hasil hitung cepat (quick count) sejumlah lembaga survei yang diumumkan setelah pemilu legislatif 9 April 2014. Ia mengklaim, dalam hitung cepat internal, PKPI meraih suara lebih dari hasil hitung cepat lembaga survei.

"Quick count kan bukan hasil resmi. Kita masih menunggu hasil resmi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU). Kita masih optimis akan lewat target 3,5 persen," katanya, Jumat (11/4/2014) di Jakarta.

Sutiyoso mengatakan, ia menghargai quick count sebagai salah satu metode penghitungan yang diakui secara ilmiah. Namun, ia meragukan profesionalitas sejumlah lembaga survei. "Ada kecenderungan itu dibiayai pihak tertentu," kata pria yang kerap disapa Bang Yos tersebut.

Selain itu, ia juga menyesalkan lembaga survei yang melansir hasil hitung cepat dua hari sebelum pemilu legislatif berlangsung. Menurutnya, hal itu dapat memengaruhi preferensi pemilih.

Sutiyoso juga menilai bahwa penayangan quick count di sejumlah media tidak akurat. Menurutnya, jumlah sampel sebanyak 2.000 tempat pemungutan suara (TPS) yang digunakan lembaga survei dan diumumkan satu jam setelah pemilihan akan mengurangi akurasi penghitungan. Sejumlah TPS yang masih harus melakukan pemilihan ulang karena surat suara tertukar juga memengaruhi akurasi tersebut. Ketidakakuratan ini, kata Sutiyoso, dapat memengaruhi hasil pemilihan ulang.

"Tentu saja mereka (pemilih pada pemungutan suara ulang, red) berpikir partai ini tidak akan lolos, jadi tidak usah dipilih," katanya.

Ia mengatakan, PKPI telah melakukan hitung cepat dengan 3.000 sampel TPS. Dengan metode pelaporan saksi lewat pesan singkat, PKPI mengklaim telah mendapat suara 3,7 persen. Terkait koalisi, PKPI masih belum mengambil keputusan. Suityoso akan menunggu hasil resmi KPU sebelum menentukan sikap.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Prabowo: Saya Merasa Dapat Berkontribusi Beri Solusi Tantangan Bangsa

Nasional
Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Prabowo Sebut Jokowi Siapkan Dirinya Jadi Penerus

Nasional
Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Prabowo mengaku Punya Kedekatan Alamiah dengan Kiai NU

Nasional
Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show 'Pick Me Trip in Bali'

Imigrasi Deportasi 2 WN Korsel Produser Reality Show "Pick Me Trip in Bali"

Nasional
Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Prabowo Berterima Kasih ke PBNU karena Komitmen Dukung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Gus Yahya: Tak Ada Peran yang Lebih Tepat bagi PBNU Selain Bantu Pemerintah

Nasional
Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Gus Yahya: Ini Halal Bihalal Keluarga, Prabowo-Gibran Anggota Keluarga NU

Nasional
Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Data Penyelidikan SYL Diduga Bocor, KPK Akan Periksa Internal Setelah Febri Diansyah dkk Bersaksi di Sidang

Nasional
Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Prabowo Tiba di Acara Halal Bihalal PBNU, Diantar Gibran Masuk Gedung

Nasional
Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Gerindra Tegaskan Prabowo Belum Susun Kabinet, Minta Pendukung Tak Bingung

Nasional
Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Hadiri Halal Bihalal PBNU, Gibran Disambut Gus Yahya dan Gus Ipul

Nasional
Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Gempa Garut, Tenda Pengungsian Didirikan di Halaman RS Sumedang

Nasional
Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Anies Diprediksi Bakal Terima Tawaran Nasdem Jadi Cagub DKI jika Tak Ada Panggung Politik Lain

Nasional
9 Kabupaten dan 1 Kota  Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

9 Kabupaten dan 1 Kota Terdampak Gempa M 6,2 di Garut

Nasional
KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat 'Dirawat Sampai Sembuh'

KPK Sebut Dokter yang Tangani Gus Muhdlor Akui Salah Terbitkan Surat "Dirawat Sampai Sembuh"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com