Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hotman Paris: Saya Khawatir Nanti Ruhut Bilang Ibu Megawati Tercinta

Kompas.com - 11/04/2014, 15:37 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com - Pengacara Hotman Paris Hutapea mengkritik sikap politikus Partai Demokrat Ruhut Sitompul yang dianggapnya kerap berpindah partai. Menurutnya, bukan tidak mungkin Ruhut akan berpindah partai lagi jika Demokrat kalah dalam pemilihan umum tahun ini.

Hotman mencontohkan bagaimana Ruhut ketika masih di Partai Golkar dan selalu menyanjung Akbar Tanjung, yang menjadi Ketua Umum Partai Golkar 1998-2004. Setelah itu, Ruhut hijrah ke partai Demokrat dan berbalik memuji Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Menurut Hotman, bukan tidak mungkin Ruhut kembali berpindah "rumah politik" ke PDI Perjuangan. Berdasarkan hasil hitung cepat sementara, partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu diperkirakan akan memenangi pemilu legislatif.

"Saya khawatir nanti Ruhut tiba-tiba bilang, 'Ibu Megawati tercinta'. Kalimat itu bisa saja keluar dari mulut Ruhut. Mungkin saja, kita tidak tahu," kata Hotman di Gedung MNC Tower, Jakarta Pusat, Jumat (11/4/2014).

Hotman mengatakan, dirinya tidak heran jika Ruhut bergabung dengan PDI Perjuangan. Ia berharap Ruhut tidak lupa dengan apa yang sering diucapkannya kepada SBY jika Ruhut benar-benar meninggalkan Demokrat. "Saya harapkan dia (Ruhut) nanti jangan sampai lupa sama SBY. Nanti dia lupa SBY yang mana," ujarnya. (Muhammad Zulfikar/Tribunnews)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Soal Usulan Yandri Susanto Jadi Menteri, Ketum PAN: Itu Hak Prerogatif Presiden

Nasional
Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Di Australia, TNI AU Bahas Latihan Bersama Angkatan Udara Jepang

Nasional
BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

BPK Buka Suara usai Auditornya Disebut Peras Kementan Rp 12 Miliar

Nasional
Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Chappy Hakim: Semua Garis Batas NKRI Punya Potensi Ancaman, Paling Kritis di Selat Malaka

Nasional
Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Prabowo Diminta Cari Solusi Problem Rakyat, Bukan Tambah Kementerian

Nasional
Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Zulhas: Anggota DPR dan Gubernur Mana yang PAN Mintai Proyek? Enggak Ada!

Nasional
Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Usul Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Sinyal Kepemimpinan Lemah

Nasional
Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Dubes Palestina Sindir Joe Biden yang Bersimpati Dekat Pemilu

Nasional
Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Di Hadapan Relawan, Ganjar: Politik Itu Ada Moral, Fatsun dan Etika

Nasional
Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Ide Prabowo Tambah Kementerian Dianggap Tak Sejalan dengan Pemerintahan Efisien

Nasional
Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Chappy Hakim: Kita Belum Punya Konsep Besar Sistem Pertahanan Indonesia, Gimana Bicara Pengembangan Drone?

Nasional
Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Dukung Khofifah di Pilgub Jatim, Zulhas: Wakilnya Terserah Beliau

Nasional
Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Polisi Buru 2 Buron Penyelundup 20.000 Ekstasi Bermodus Paket Suku Cadang ke Indonesia

Nasional
Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Tanggapi Prabowo, Ganjar: Jangan Sampai yang di Dalam Malah Ganggu Pemerintahan

Nasional
Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Tanggapi Prabowo, PDI-P: Partai Lain Boleh Kok Pasang Gambar Bung Karno

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com