Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Prabowo yang Lebih Terbuka Dongkrak Suara Gerindra

Kompas.com - 10/04/2014, 18:37 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com
- Pengamat politik Universitas Indonesia (UI) Agung Suprio menilai, Partai Gerindra mengalami kenaikan suara yang cukup signifikan dalam pemilu legisaltif 2014 lantaran beberapa hal. Di antaranya, sikap Ketua Dewan Pembina sekaligus bakal calon Presiden Gerindra Prabowo Subianto yang lebih terbuka kepada pers.

"Kini, Prabowo lebih terbuka kepada media dibandingkan sebelum-sebelumnya. Bukan itu saja, akun Prabowo di media sosial di 'like' atau di 'follow' oleh jutaan masyarakat di mana Prabowo dapat menyampaikan gagasannya, tanpa batasan waktu," kata Agung di Jakarta, Kamis (10/4/2014), seperti dikutip dari Antara.

Prabowo dianggap mengemas dirinya untuk tampil lebih baik dalam berbagai forum dan kemudian dipublikasikan secara luas di berbagai media, baik media konvensional maupun media sosial. Gerindra mengalami kenaikan suara yang cukup signifikan pada pemilu kali ini dengan perolehan sekitar 12 persen berdasarkan hasil hitung cepat. Pada pemilu 2009, Gerindra hanya mendapat 4,4 persen.

Selain itu, kata Agung, kampanye hitam yang terus dimunculkan dan menyerang Prabowo tak terpengaruh terhadap suara Gerindra. Bahkan, yang terjadi sebaliknya, serangan kampanye hitam justru malah menguatkan posisi Prabowo dan melemahkan lawan.

"Memang banyak sekali serangan kampanye negatif terhadap Prabowo. Namun, karena ada manajemen krisis yang sangat responsif, maka kampanye hitam ini bisa ditangani dengan baik," ucapnya.

"Yang mendapatkan simpatinya adalah Prabowo. Sebaliknya penyebar atau pun yang menyuruh kampanye hitam justru menerima antipati publik. Ini karena ada tim media yang efektif dalam mengelola setiap serangan 'black campaign', termasuk menciptakan 'counter attack' kepada kompetitor," ujarnya.

Tak hanya itu, tutur Agung, Partai Gerindra juga memiliki manajemen publikasi yang baik. Publikasi yang luas atas pernyataan Prabowo yang berkarakter dalam berbagai kampanye, telah berhasil menancapkan image bahwa Gerindra adalah partai perubahan dan merupakan antitesis terhadap partai penguasa.

Dalam kampanye, Prabowo menyatakan akan memberantas korupsi dan memperkuat institusi KPK, berdikari atau berdiri di kaki sendiri, memberdayakan ekonomi desa. "Terbukti Gerindra mendapatkan banyak limpahan suara dari Partai Demokrat dan partai lainnya," ucapnya.

Hal lainnya, kata dia, yakni maksimalnya mesin partai bekerja. Mesin Gerindra juga bekerja secara produktif dan optimal untuk meningkatkan elektabilitas Prabowo dan Partai Gerindra di berbagai daerah. Mesin partai dinilai mampu mendistribusikan serta meneruskan pesan-pesan yang disampaikan Prabowo kepada konstituen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Waketum Gerindra Nilai Eko Patrio Pantas Jadi Menteri Prabowo-Gibran

Nasional
MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com