Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Partai Islam-Nasionalis Akan Koalisi

Kompas.com - 10/04/2014, 17:57 WIB


JAKARTA, KOMPAS.com --
Pengamat politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Firman Noor, memperkirakan partai-partai Islam akan berkoalisi dengan partai-partai nasionalis untuk menghadapi Pemilu Presiden 2014.

"Pascapemilu kali ini, koalisi yang terbentuk tidak akan ideologis. Partai-partai Islam akan merapat ke nasionalis, atau partai nasionalis akan mengundang partai Islam untuk bergabung," kata Firman Noor di Jakarta, Kamis (10/4/2014), seperti dikutip dari Antara.

Firman mengatakan, kemungkinan itu sudah terlihat dari komunikasi antara PPP dan Partai Gerindra. Pada masa kampanye pemilu lalu, Ketua Umum PPP Suryadharma Ali datang dan berorasi pada kampanye Partai Gerindra.

Apalagi, kemungkinan Partai Gerindra untuk kembali berkoalisi dengan PDI Perjuangan sangat kecil pascaketegangan antara kedua partai setelah pencalonan Joko Widodo sebagai presiden.

"Justru Partai NasDem yang sepertinya sangat jelas akan merapat ke PDI Perjuangan," ujarnya.

Firman juga menduga PAN akan merapat ke PDI Perjuangan. Hubungan besan antara Ketua Umum PAN Hatta Rajasa dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono dia nilai tidak akan menjadi dasar koalisi kedua partai.

"Yang mengejutkan adalah PKB karena berdasarkan hasil hitung cepat suaranya meningkat hampir 10 persen. PKB akan menjadi king maker karena suaranya dibutuhkan. Partai mana pun yang berhasil melobi PKB untuk berkoalisi akan sangat diuntungkan," tuturnya.

PKS yang berdasarkan hasil hitung cepat memperoleh suara di atas enam persen juga dinilai bisa menambah suara dalam koalisi. Namun, Firman memperkirakan, PKS tidak akan kembali berkoalisi dengan Partai Demokrat.

"Partai Demokrat sepertinya masih melihat dan menunggu. Mereka sepertinya merasa konvensi calon presiden masih memiliki nilai jual karena ada beberapa tokoh, seperti Irman Gusman, Gita Wirjawan, dan Anies Baswedan," katanya.

Firman menilai Partai Demokrat akan lebih realistis terhadap konvensi calon presiden mereka. Namun, bila berhasil merangkul PKB, bukan tidak mungkin akan menjadi kekuatan tersendiri.

Sementara Partai Golkar, menurut Firman, kemungkinan tetap akan berupaya mengusung Ketua Umum Aburizal Bakrie sebagai calon presiden, dengan siapa pun mereka berkoalisi.

"Namun, bila Aburizal Bakrie kalah dalam pemilihan presiden, sepertinya Partai Golkar tetap akan bergabung dalam pemerintahan. Sebab, mereka tidak memiliki pengalaman dan chemistry untuk menjadi oposisi," tuturnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Menko Polhukam Harap Perpres 'Publisher Rights' Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Menko Polhukam Harap Perpres "Publisher Rights" Bisa Wujudkan Jurnalisme Berkualitas

Nasional
Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Saksi Sebut Kementan Beri Rp 5 Miliar ke Auditor BPK untuk Status WTP

Nasional
Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Kasus Dugaan Asusila Ketua KPU Jadi Prioritas DKPP, Sidang Digelar Bulan Ini

Nasional
Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Gubernur Maluku Utara Nonaktif Diduga Cuci Uang Sampai Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Cycling de Jabar Segera Digelar di Rute Anyar 213 Km, Total Hadiah Capai Rp 240 Juta

Nasional
Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Hindari Konflik TNI-Polri, Sekjen Kemenhan Sarankan Kegiatan Integratif

Nasional
KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Gubernur Nonaktif Maluku Utara Tersangka TPPU

Nasional
Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Soal Kemungkinan Duduki Jabatan di DPP PDI-P, Ganjar: Itu Urusan Ketua Umum

Nasional
Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Kapolda Jateng Disebut Maju Pilkada, Jokowi: Dikit-dikit Ditanyakan ke Saya ...

Nasional
Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Jokowi dan Prabowo Rapat Bareng Bahas Operasi Khusus di Papua

Nasional
Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Kemenhan Ungkap Anggaran Tambahan Penanganan Papua Belum Turun

Nasional
PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

PAN Minta Demokrat Bangun Komunikasi jika Ingin Duetkan Lagi Khofifah dan Emil Dardak

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com