Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/04/2014, 07:08 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita

Penulis

BEKASI, KOMPAS.com — Masa kampanye terbuka pemilihan anggota legislatif berakhir pada Sabtu (5/4/2014). Namun, ibarat perang, saat ini giliran perang gerilya yang gencar dilancarkan para calon anggota legislatif. "Serangan" itu antara lain datang dalam rupa "surat cinta". 

"Surat cinta" itu antara lain tiba di Bekasi, Jawa Barat. Mustika, seorang warga, menjadi salah satu penerimanya, Senin (7/4/2014). "Yang nemuin asisten rumah tangga saya, di teras," kata dia kepada Kompas.com, Senin malam.

Menurut Mustika, kiriman tersebut ditemukan sang asisten sepulang menjemput anak Mustika dari sekolah. "Pas berangkat dia bilang tak lihat apa-apa," ujar dia. Ada dua paket datang ke rumah itu, sesuai jumlah pemilih yang terdaftar memakai alamat rumahnya.

Mustika mengaku tak tahu siapa pengirim paket itu. "Saya kaget. Tidak merasa langganan majalah. Heran saja, kok bisa mengirim ke rumah saya, pakai alamat lengkap dan benar. Dapat dari mana data rumah saya?" ungkap dia.

Di pembungkus paket, tertempel prangko. Di dalam amplop tersebut ada selembar kartu nama caleg petahana dari Partai Gerindra yang kembali berlaga lewat daerah pemilihan Jawa Barat VII. Selain kartu nama itu, ada sepucuk surat.

Surat tersebut berisi imbauan agar masyarakat menggunakan hak pilih pada 9 April 2014. "Yang penting jangan gadaikan suara Anda. Jangan jadi golput. PIlih kader yang terbaik sesuai keyakinan dan hati nurani yang bersih agar tidak merugi," kutip Mustika dari surat yang berbubuhkan tanda tangan caleg tersebut.

Contoh surat suara DPD

Bersama paket "surat cinta" tersebut, lanjut Mustika, ada pula selembar kertas terlipat dua. Setelah dibentangkan, kertas itu ternyata contoh surat suara untuk pemilihan anggota Dewan Perwakilan Daerah. Di dalam lembar itu ada petunjuk pencoblosan mengarah ke gambar wajah laki-laki yang menjadi calon anggota DPD dari Jawa Barat.

Di balik selembar kertas itu, tertera data dari calon anggota DPD yang gambarnya ada di petunjuk pencoblosan. Terselip dalam kertas yang semula terlipat dua itu, buku kumpulan surat-surat pendek Al Quran, buklet rekam jejak, visi misi kandidat setebal 32 halaman, serta lipatan kertas tebal bertuliskan asmaul husna beserta foto keluarga.

Pada setiap buklet dan barang cetakan itu tertera foto sang calon beserta tulisan "Mohon Doa dan Dukungannya". Mustika mengaku tidak kenal dengan wajah yang tertera di surat maupun contoh surat suara tersebut, meski mereka akan berlaga di daerah pemilihan Mustika. "Enggak kenal pisan saya. Tetangga saya juga enggak dapet," kata MD.

Tak hanya di Bekasi

"Surat-surat cinta" dan contoh surat suara semacam itu tak hanya muncul di Bekasi. Soepartijah (72), pemilih yang tinggal di Depok, Jawa Barat, juga mendapatkan kiriman serupa meskipun tiba masih di tengah masa kampanye terbuka. Kali ini "surat cinta" datang dari calon anggota legislatif untuk tingkat DPRD Kota Depok.

"Surat pakai kop DPRD," ujar Soepartijah. Dalam paket tersebut, selain surat juga ada contoh surat suara dengan petunjuk pencoblosan dengan nama salah satu kandidat dari Partai Demokrat.

Di Kabupaten Bandung, temuan serupa juga terjadi. Kiriman datang dari calon anggota legislatif Partai Amanat Nasional. Seperti di Bekasi dan Depok, kiriman yang datang pekan lalu itu juga memuat contoh surat suara berikut petunjuk pencoblosan yang memuat nama si pengirim sebagai yang "tercoblos".

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Idul Adha 2024, Ma'ruf Amin Ajak Umat Islam Tingkatkan Kepedulian Sosial dan Saling Bantu

Nasional
Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Jokowi, Megawati, hingga Prabowo Sumbang Hewan Kurban ke Masjid Istiqlal

Nasional
KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

KIM Disebut Setuju Usung Ridwan Kamil di Pilkada Jakarta, Golkar: Lihat Perkembangan Elektabilitasnya

Nasional
Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-'reshuffle' Kapan Pun

Isu Perombakan Kabinet Jokowi, Sandiaga: Saya Siap Di-"reshuffle" Kapan Pun

Nasional
Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Hadiri Lion Dance Exhibition, Zita Anjani Senang Barongsai Bertahan dan Lestari di Ibu Kota

Nasional
Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Timwas Haji DPR Ajak Masyarakat Doakan Keselamatan Jemaah Haji dan Perdamaian Palestina

Nasional
5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: 'Fast Track' hingga Fasilitas buat Lansia

5 Perbaikan Layanan Haji 2024 untuk Jemaah Indonesia: "Fast Track" hingga Fasilitas buat Lansia

Nasional
Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Timwas Haji DPR Ingatkan Panitia di Arab Saudi untuk Selalu Awasi Pergerakan Jemaah

Nasional
Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Safenet Nilai Pemblokiran X/Twitter Bukan Solusi Hentikan Konten Pornografi

Nasional
Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Pastikan Keamanan Pasokan Energi, Komut dan Dirut Pertamina Turun Langsung Cek Kesiapan di Lapangan

Nasional
Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Bersikeras Usung Ridwan Kamil di Jawa Barat, Golkar: Di Jakarta Surveinya Justru Nomor 3

Nasional
Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Soal Tawaran Masuk Kabinet Prabowo-Gibran, Sandiaga: Lebih Berhak Pihak yang Berkeringat

Nasional
PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

PPP Tak Lolos Parlemen, Sandiaga: Saya Sudah Dievaluasi

Nasional
Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Respons Menko PMK, Komisi VIII DPR: Memberi Bansos Tidak Hentikan Kebiasaan Berjudi

Nasional
Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Eks Penyidik Sebut KPK Tak Mungkin Asal-asalan Sita HP Hasto PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com