Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Dikawal Ketat di Papua

Kompas.com - 05/04/2014, 18:50 WIB
Fabian Januarius Kuwado

Penulis


JAYAPURA, KOMPAS.com - Pengamanan melekat terhadap bakal calon presiden PDI Perjuangan, Joko Widodo, lebih ketat jika dibandingkan dari kampanyenya di kota-kota lain. Hal tersebut dilakukan saat pria yang akrab disapa Jokowi itu melaksanakan kampanye pemilihan kursi legislatif di Papua, Sabtu (5/4/1014) siang.

Pantauan Kompas.com, di kota-kota sebelumnya, Jokowi berkampanye dengan dikawal tiga orang yang selalu berada di sekitarnya. Di Papua, jumlah personel yang disiagakan untuk Gubernur DKI Jakarta itu bertambah menjadi lima atau enam orang. Seluruhnya berasal dari Brigade Mobil Polri. Di sekitar lokasi kampanye Jokowi pun disiagakan puluhan polisi.

Akibat ketatnya pengamanan terhadap Jokowi, masyarakat di Pasar Youtefa, salah satu lokasi blusukan Jokowi di Jayapura, tidak dapat leluasa berinteraksi dengannya. Beberapa warga yang tidak berusaha keras membelah kerumunan hanya dapat melihat rambut Jokowi karena begitu banyaknya orang yang mengelilingi Jokowi.

"Ini sebenarnya kita mau lihat polisi atau Jokowi ka? Polisi terlalu banyak, jangan pele (menghalangi)," celetuk pengunjung pasar.

Tidak hanya saat Jokowi blusukan, pengamanan ketat juga terjadi saat Jokowi menjadi orator di lapangan Papua Trade Center(PTC), Entrop, Distrik Abepura, Kota Jayapura, Papua. Sejumlah personel Brimob bersenjata laras panjang disiagakan di depan, kiri, serta kanan panggung kampanye. Wartawan sempat tidak diperbolehkan berada di panggung kampanye. Namun, setelah bernegosiasi, akhirnya disepakati bahwa sebagian wartawan turun dari panggung. Sebagian wartawan diperbolehkan mengambil gambar dari panggung.

Selama blusukan, baik di pasar ataupun di panggung terbuka, Jokowi tampak mengenakan rompi antipeluru berwarna hitam.

Semalam, Wakil Kepala Polri Komjen Badrodin Haiti mengatakan, kepolisian tengah menyiapkan pengamanan untuk para bakal calon presiden yang akan bertarung pada Pemilu Presiden 2014. Pengawalan akan berlangsung sampai semua tahapan pemilu rampung.

"Semua capres yang sudah men-declare, kami siapkan pengamanannya," kata Badrodin di Jakarta, Jumat (4/4/2014) malam. Menurut dia, pengamanan baru akan dilakukan ketika para bakal capres sudah resmi terdaftar di Komisi Pemilihan Umum (KPU).

Meski demikian, ujar Badrodin, pengamanan akan mulai dilakukan kepolisian sejak deklarasi pencalonan. Langkah tersebut dilakukan untuk mengantisipasi hal yang tak diinginkan. "Semua yang terkait dengan pemilu ini kan rawan, jadi harus kami kawal," ujar dia.

Situasi keamanan di Papua saat ini tidak kondusif. Pada Sabtu pagi, terjadi kontak senjata antara aparat keamanan dan anggota kelompok sipil bersenjata (KSB) di perbatasan RI-Papua Nugini. Insiden yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIT tersebut menyebabkan Kepala Polres Kota Jayapura Ajun Komisaris Besar Alfred Papare dan seorang anggota TNI-AD Tugino mengalami luka akibat serpihan kaca gedung yang terkena peluru. Peristiwa tersebut terjadi beberapa jam sebelum kedatangan Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com