Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Iwan Fals: Biasa Saja, Bukan Cuma Jokowi yang Datang ke Rumah Saya

Kompas.com - 04/04/2014, 06:34 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

DEPOK, KOMPAS.com — Musisi legendaris Virgiawan Listanto alias Iwan Fals mengatakan, sudah banyak politisi yang datang ke rumahnya. Iwan pun menegaskan bahwa dia bukan pemilik OI, kelompok fans-nya, dan dia tak berminat terjun ke dunia politik.

"Biasa saja," kata Iwan, seusai didatangi Gubernur DKI Jakarta sekaligus bakal calon presiden dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan, Joko Widodo, Kamis (3/4/2014) malam. Dia menolak bila kunjungan Jokowi akan membawa kelompok penggemarnya mendukung pencalonan Jokowi.

"Saya bukan pemilik OI, saya tidak punya apa-apa. Saya hanya satu dari 300 pendiri OI," kata Iwan. "Saya pernah ikut pemilu di OI, dan saya kalah. Waktu itu suara saya cuma satu," imbuh dia di hadapan Jokowi.

Iwan menyebutkan, politisi selain Jokowi yang pernah datang ke rumahnya di Desa Leuwinanggung, Cimanggis, Depok, Jawa Barat, antara lain Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan; mantan Menteri Kehutanan, MS Kaban; mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Adhyaksa Dault; dan mantan Ketua MPR, Amien Rais.

Tak minat berpolitik

Dalam kesempatan itu, Iwan bercerita saat Amien mengunjunginya menjelang Pemilu Presiden 2004. Saat itu, ujar dia, Amien mengatakan bahwa kunjungannya tak bermuatan politis. Namun, Amien sempat mengajak foto bersama, dan foto itu lalu menyebar luas.

"Saya bilang saya tidak mau ikutan (berpolitik). Saya nyantai saja, saya tidak mengerti. Yang terjadi apa? Ya Pak Amien kalah," ujar Iwan. Karena itu, dia pun berharap Jokowi tak memanfaatkan kedatangannya ke rumah Iwan sebagai upaya mencari dukungan politik.

Menanggapi hal itu, Jokowi mengatakan bahwa kedatangannya ke rumah Iwan adalah silaturahim biasa. Dia mengatakan sudah lama saling kenal dengan Iwan, yaitu sejak Jokowi menjadi Wali Kota Surakarta, Jawa Tengah.

"Ini bukan pertemuan politik. Mas Iwan sudah lama kenal dengan saya sejak di Solo. Jadi, jangan dikait-kaitkan dengan masalah politik," ucap Jokowi. Dia mengatakan, kedatangannya adalah prakarsa Sekretariat Nasional Pendukung Jokowi dan komunitas seni Empu Baheula.

Jokowi mendatangi rumah Iwan dengan didampingi Ketua MPR dan politisi senior PDI-P, Sidarto Danusubroto. Selain itu, ada pula politisi lain dari PDI-P, antara lain Eva Kusuma Sundari, dan sejumlah relawan Seknas Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Anggap Wajar Prabowo Wacanakan 41 Kementerian, Demokrat: Untuk Respons Tantangan Bangsa

Nasional
PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

PAN Gelar Rakornas Pilkada Serentak, Prabowo Subianto Bakal Hadir

Nasional
KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

KPK Ancam Pidanakan Pihak yang Halangi Penyidikan TPPU Gubernur Malut

Nasional
KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

KPK Sita Aset Gubernur Malut Rp 15 Miliar dari Nilai TPPU Rp 100 Miliar Lebih

Nasional
Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada 'Abuse of Power'

Mantu Jokowi Akan Maju Pilkada Sumut, PDI-P Singgung Jangan Ada "Abuse of Power"

Nasional
Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Menantu Jokowi Bakal Maju Pilkada Sumut, PDI-P: Jangan Terjadi Intervensi

Nasional
Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Isu Tambah Kementerian dan Bayang-bayang Penambahan Beban Anggaran

Nasional
Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Eks Wakil Ketua DPR RI Azis Syamsuddin Mangkir dari Panggilan KPK

Nasional
Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Kementan Era SYL Diduga Beri Auditor BPK Rp 5 Miliar demi Opini WTP, Anggota DPR: Memalukan

Nasional
Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Sekjen DPR Indra Iskandar Minta KPK Tunda Pemeriksaan

Nasional
Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Pansel Capim KPK Masih Digodok, Komposisinya 5 Unsur Pemerintah dan 4 Wakil Masyarakat

Nasional
Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Bukan Pengurus Pusat PDI-P, Ganjar Disarankan Bikin Ormas agar Tetap Eksis di Politik

Nasional
Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Korlantas Polri Kerahkan 1.530 Personel BKO untuk Agenda World Water Forum Bali

Nasional
Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Program Deradikalisasi BNPT Diapresiasi Selandia Baru

Nasional
Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Kirim Surat Tilang Lewat WA Disetop Sementara, Kembali Pakai Pos

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com