JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku bingung mengapa bakal calon presiden dari partainya, Joko Widodo (Jokowi), mendapat banyak serangan politik. Ia menduga, serangan bertubi-tubi itu muncul karena kegelisahan dari lawan politik setelah ia memberikan mandat kepada Jokowi untuk maju sebagai bakal capres dari PDI-P.
"Jokowi banyak mendapat serangan, ini sangat aneh. Artinya, ada orang yang merasa gelisah," kata Megawati saat memberikan orasi politik dalam kampanye PDI-P di GOR Desa Sangga Langit, Kecamatan Grokgak, Buleleng, Bali, Kamis (3/4/2014).
Megawati menegaskan bahwa Jokowi bukan figur yang mudah dipengaruhi. Baginya, Jokowi merupakan figur tepat untuk menjadi pemimpin bangsa pada periode 2014-2019. Dengan begitu, katanya, dukungan penuh dari seluruh simpatisan PDI-P sangat mutlak diperlukan. Dukungan pertama harus diberikan pada Pemilihan Legislatif 9 April nanti.
"Jokowi dibilang boneka, emangnya dia enggak pintar? Kalau saudara berharap dipimpin Jokowi, maka datanglah berbondong-bondong pada 9 April dan coblos moncong putih," ujarnya.
Orasi politik Megawati di GOR Desa Sangga Langit merupakan penutup rangkaian kampanyenya di Bali. Sebelumnya, ia mengawali kampanye dengan menjadi juri lomba masak, lalu meresmikan posko pemenangan Jokowi, dan menebar 25.000 benih ikan di Bendungan Grokgak. Sejumlah juru kampanye nasional dan elite PDI-P ikut mendampingi Megawati selama berkampanye di Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.