Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Golkar dan PDI-P Bakal "Kejar-kejaran" pada Pemilu 2014

Kompas.com - 02/04/2014, 15:17 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) dinilai bakal bersaing ketat menjadi pemenang Pemilu Legislatif 2014. Berdasarkan hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI), Partai Golkar meraih suara 21,9 persen dan hanya berselisih tipis dengan PDI-P, yaitu 21,1 persen.

"Perolehan dukungan Partai Golkar dan PDI-P sudah di atas 20 persen. Hanya dua partai inilah yang paling berpeluang menjadi pemenang pemilu," ujar peneliti LSI, Adjie Alfaraby, di kantornya, Jakarta Timur, Rabu (2/4/2014).

Adjie menjelaskan, dengan struktur yang kuat, Partai Golkar memiliki distribusi dukungan yang merata di seluruh Indonesia. Sementara, PDI-P terfokus di wilayah Jawa dan dinilai memiliki struktur partai yang solid. Selain itu, kata Adjie, elektabilitas PDI-P terbantu dengan citra positif sejumlah kadernya yang menjadi kepala daerah, yaitu Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan Wakil Gubernur Banten Rano Karno.

"Perolehan dukungan kedua partai ini sulit dikejar partai lain," lanjut Adjie.

Di urutan ketiga, diprediksi perolehan suara cukup jauh, yaitu Partai Gerindra dengan 11,1 persen. Kemudian, secara berturut-turut, Partai Demokrat (7,6 persen), PKB (5,9 persen), PKS (5,2 persen), Partai Hanura (4,5 persen), Partai Nasdem (4,3 persen), PPP (3,4 persen), PAN (3,0 persen), PBB (0,9 persen), dan PKPI (0,5 persen).

Sementara itu, responden yang belum memutuskan sebanyak 10,6 persen. Survei ini dilakukan pada 22-26 Maret 2014 dengan margin of error sekitar 2,9 persen. Survei menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden dari 33 provinsi di Indonesia. Survei juga dilengkapi dengan penelitian kualitatif, yaitu melakukan analisis media, FGD, dan wawancara mendalam. Survei dibiayai oleh LSI sendiri dan dana public interest yang telah dialokasi setiap tahunnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan 'Hardware'

Pengembangan Drone AI Militer Indonesia Terkendala Ketersediaan "Hardware"

Nasional
Indonesia Harus Kembangkan 'Drone AI' Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Indonesia Harus Kembangkan "Drone AI" Sendiri untuk TNI Agar Tak Bergantung ke Negara Lain

Nasional
Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Tak Kunjung Tegaskan Diri Jadi Oposisi, PDI-P Dinilai Sedang Tunggu Hubungan Jokowi dan Prabowo Renggang

Nasional
Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Tingkatkan Kapasitas SDM Kelautan dan Perikanan ASEAN, Kementerian KP Inisiasi Program Voga

Nasional
9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

9 Eks Komisioner KPK Surati Presiden, Minta Jokowi Tak Pilih Pansel Problematik

Nasional
Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Tak Undang Jokowi di Rakernas, PDI-P Pertegas Posisinya Menjadi Oposisi

Nasional
Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Bea Cukai: Pemerintah Sepakati Perubahan Kebijakan dan Pengaturan Barang Impor

Nasional
Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Setelah Mahasiswa, DPR Buka Pintu untuk Perguruan Tinggi yang Ingin Adukan Persoalan UKT

Nasional
Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Jokowi Tak Diundang ke Rakernas PDI-P, Pengamat: Hubungan Sudah “Game Over”

Nasional
Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Jokowi Tak Diundang Rakernas PDI-P, Pengamat: Sulit Disatukan Kembali

Nasional
UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

UKT Mahal, Komisi X Minta Dana Pendidikan Juga Dialokasikan untuk Ringankan Beban Mahasiswa

Nasional
Jokowi Ingin TNI Pakai 'Drone', Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan 'Drone AI'

Jokowi Ingin TNI Pakai "Drone", Guru Besar UI Sebut Indonesia Bisa Kembangkan "Drone AI"

Nasional
Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Komisi X DPR RI Bakal Panggil Nadiem Makarim Imbas Kenaikan UKT

Nasional
Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Jawab Kebutuhan dan Tantangan Bisnis, Pertamina Luncurkan Competency Development Program

Nasional
Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Kemenag: Jemaah Haji Tanpa Visa Resmi Terancam Denda 10.000 Real hingga Dideportasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com