Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Prabowo: Masih Mau Dengar Pidato Saya atau Dengar Dangdut?

Kompas.com - 23/03/2014, 17:57 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menjadi orator utama dalam kampanye akbar yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (23/3/2014).

Di hadapan para kader dan simpatisan partai, Prabowo menyampaikan orasi politiknya selama 1,5 jam.

Dalam orasinya, Prabowo lebih banyak berbicara tentang sikap politik Partai Gerindra perihal ekonomi. Ia pun menyebut demokrasi yang diterapkan di Indonesia hampir menjadi kleptokrasi yang ia sebut sebagai negara yang dikuasai para maling.

Indonesia, kata Prabowo, merupakan salah satu negara dengan kekayaan alam terbesar di dunia. Kendati demikian, para elite politik mudah diadu domba dan mudah disuap.

"Mereka ingin kita terus jadi bangsa kacung. Mereka bilang kita tidak boleh jadi bangsa sejahtera. Buruh bekerja dengan upah murah tiap hari. Petani-petani kita tidak boleh dibantu, dilindungi, disuruh kerja, kerja, kerja, dan tidak ada keuntungan dari pekerjaan mereka, Saudara sekalian," ujar Prabowo.

"Masih mau dengar pidato saya? Atau mau dengar dangdut?" tanyanya menghentikan orasinya.
"Teruuus," jawab para pendukungnya.

Prabowo pun kemudian melanjutkan orasinya. Partai Gerindra, kata dia, tidak menyerahkan Indonesia begitu saja.

Ia menegaskan bangsa Indonesia jangan mau menjadi kacung, budak, ataupun pesuruh bangsa lain.

"Partai Gerindra berjuang agar Indonesia dimiliki oleh semua. Tidak hanya dimiliki segelintir orang saja. Hai tukang ojek, tukang bakso, pedagang kaki lima, sopir taksi, republik ini milik kalian juga," ujar mantan Danjen Kopassus itu.

Prabowo pun berkali-kali menanyakan kepada para pendukungnya apakah masih bersedia mendengarkan orasinyanya. "Kapan boleh berhenti bicara ini?" kata Prabowo seraya tertawa.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Perkenalkan Istilah ‘Geo-cybernetics’, Lemhannas: AI Bikin Tantangan Makin Kompleks

Nasional
Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Megawati Disebut Lebih Berpeluang Bertemu Prabowo, Pengamat: Jokowi Akan Jadi Masa Lalu

Nasional
Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Laporkan Dewas ke Bareskrim, Wakil Ketua KPK Bantah Dirinya Problematik

Nasional
Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com