Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesan untuk Orangtua: Jangan Ajak Anak Ikut Kampanye!

Kompas.com - 20/03/2014, 17:47 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerhati anak Seto Mulyadi mengimbau para orangtua menjaga anak-anaknya untuk tak terlibat dalam kegiatan kampanye partai politik. Menurut Seto, keterlibatan anak-anak dalam kampanye sangat berisiko dan melanggar Undang-Undang tentang Perlindungan Anak.

"Anak tidak boleh dieksploitasi atau disalahgunakan. Melibatkan anak-anak dalam kampanye itu bukan pendidikan politik," kata Seto, saat dijumpai di Kompleks Gedung Parlemen, Jakarta, Kamis (20/3/2014).

Seto menegaskan, tak ada satu pun alasan yang membenarkan orangtua mengajak anak-anaknya dalam kampanye politik. Ia menyarankan orangtua tak mengikuti kampanye daripada ikut membawa anak-anaknya dengan alasan tak ada yang menjaganya di rumah.

KOMPAS/ALIF ICHWAN Psikolog dan pemerhati anak Seto Mulyadi.
"Memang kalau tentara mau perang, anak dan istrinya enggak ada yang jaga, terus anak dan istrinya ikut perang? Enggak bener dong, bukan begitu caranya," ujarnya.

Selain itu, Seto juga meminta partai politik tak memaksakan kampanye dengan cara pengerahan massa karena anak-anak selalu akan terlibat dan menjadi korban. Kampanye politik, kata Seto, sangat berbahaya bagi anak-anak karena di dalamnya penuh dengan hal-hal yang tak seharusnya disaksikan oleh anak-anak.

Ia berharap semua pihak yang memiliki otoritas, termasuk masyarakat untuk, ikut mengawasi agar kampanye politik terbebas dari anak-anak.

"Ada berapa anak meninggal dalam kampanye di tahun sebelumnya? Dari awal saya sudah sampaikan, intinya berdayakan masyarakat untuk melindungi anak-anak," kata Seto.

Seperti diberitakan sebelumnya, selama beberapa hari berjalannya masa kampanye, banyak ditemui anak-anak dalam kampanye partai politik. Para orangtua  mengaku terpaksa mengajak anak-anaknya karena tak ada yang menjaga dan tak tega meninggalkannya di rumah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Eks Penyidik KPK: Ponsel Hasto Tidak Akan Disita Jika Tak Ada Informasi soal Harun Masiku

Nasional
Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Soal Duet Anies-Kaesang, Relawan Anies Serahkan ke Partai Pengusung

Nasional
MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

MPR Khawatir Bansos yang Akan Diberikan ke Korban Judi Online Malah Dipakai Berjudi Lagi

Nasional
Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Eks Penyidik KPK: Kasus Harun Masiku Perkara Kelas Teri, Tapi Efeknya Dahsyat

Nasional
Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Siapa Anggota DPR yang Diduga Main Judi Online? Ini Kata Pimpinan MKD

Nasional
Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Eks Penyidik KPK Anggap Wajar Pemeriksaan Hasto Dianggap Politis, Ini Alasannya

Nasional
Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Rupiah Alami Tekanan Hebat, Said Abdullah Paparkan 7 Poin yang Perkuat Kebijakan Perekonomian

Nasional
DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

DPR Sebut Ada Indikasi Kemenag Langgar UU Karena Tambah Kuota Haji ONH Plus

Nasional
Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Punya Kinerja Baik, Pertamina Raih Peringkat 3 Perusahaan Terbesar Fortune 500 Asia Tenggara 2024

Nasional
Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Gugat ke MK, Dua Mahasiswa Minta Syarat Usia Calon Kepala Daerah Dihitung saat Penetapan

Nasional
Satgas Judi 'Online' Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Satgas Judi "Online" Dibentuk, Kompolnas Minta Polri Perkuat Pengawasan Melekat

Nasional
Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi 'Online'

Pemerintah Diminta Fokuskan Bansos Buat Rakyat Miskin, Bukan Penjudi "Online"

Nasional
Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi 'Online'

Pemerintah Diminta Solid dan Fokus Berantas Judi "Online"

Nasional
Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Ada Anggota DPR Main Judi Online, Pengamat: Bagaimana Mau Mikir Nasib Rakyat?

Nasional
Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi 'Online' Sebaiknya Diperberat

Muhadjir Usul Sanksi Pelaku Judi "Online" Sebaiknya Diperberat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com