Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Wedding Organizer" Kembalikan Rp 405 Juta dari Rudi karena Diduga Hasil Korupsi

Kompas.com - 18/03/2014, 21:41 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Mantan Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas) Rudi Rubiandini diketahui pernah mengeluarkan dana Rp 405 juta untuk pernikahan putrinya bernama Rafi. Uang itu diduga berasal dari hasil korupsi Rudi. Hal itu diungkapkan Ading Abdul Kadir dari Mazaya Wedding Organizer ketika bersaksi dalam kasus dugaan suap di lingkungan SKK Migas dan tindak pidana pencucian uang dengan terdakwa Rudi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Selasa (18/3/2014).

"Uangnya sudah dikembalikan ke KPK karena katanya ada kaitan dengan perkara korupsi," ujar Ading.

Menurut Ading, pihaknya telah menerima dua kali transfer, yaitu pertama pada 18 April 2013 sebesar Rp 360 juta dan kedua pada 13 Juni 2013 sebesar Rp 405 juta. Namun, uang yang disita KPK hanya pada pemberian kedua. Ading menjelaskan, uang itu telah diserahkan kepada KPK pada 22 September 2013 atau sebelum acara pernikahan berlangsung.

"Acaranya (pernikahan) berlangsung 6 Oktober 2013," kata Adding.

Namun, Ading mengaku tak tahu siapa pihak yang mentransfer uang itu.

Dalam persidangan yang sama, pelatih golf Rudi, yaitu Deviardi, mengaku pernah diminta Rudi mentransfer uang Rp 405 juta untuk biaya pernikahan itu. Menurut Deviardi, uang itu berasal dari sejumlah rekan Rudi.

"Uang itu dari yang saya kumpulkan," ujar Deviardi.

Seperti diketahui, Deviardi mengaku beberapa kali menerima uang dari sejumlah pihak untuk Rudi. Ia mengaku selalu melaporkan penerimaan uang itu kepada Rudi. Namun, Rudi meminta Deviardi menyimpan uang-uang itu terlebih dahulu. Akhirnya, uang itu disimpan dan dikumpulkan oleh Deviardi di rekeningnya maupun dalam safe deposite box.

Uang untuk Rudi yang diterima melalui Deviardi di antaranya berasal dari bos Kernel Oil Singapura Widodo Ratanachaitong sebesar 700.000 dollar AS, Presiden PT Kaltim Parna Industri Artha Meris Simbolon sebesar 522.500 dollar AS, dan dari Wakil Kepala SKK Migas saat itu, Johanes Widjonarko, sebesar 600.000 dollar Singapura (SGD).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

5 Catatan PDI-P terhadap RUU Kementerian, Harus Perhatikan Efektivitas dan Efisiensi

Nasional
Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Analis: TNI AL Butuh Kapal Selam Interim karena Tingkat Kesiapan Tempur Tak Dapat Diandalkan

Nasional
Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Mulai Rangkaian Rakernas dengan Nyalakan Api dari Mrapen, PDI-P: Semoga Kegelapan Demokrasi Bisa Teratasi

Nasional
Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Pertamina Patra Niaga Jamin Ketersediaan Avtur untuk Penerbangan Haji 2024

Nasional
BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

BNPT Paparkan 6 Tantangan Penanganan Terorisme untuk Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Komisi X DPR Sepakat Bentuk Panja Pembiayaan Pendidikan Buntut Kenaikan UKT

Nasional
Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Pimpinan Baru LPSK Janji Tingkatkan Kualitas Perlindungan Saksi dan Korban Tindak Pidana

Nasional
Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Soroti RUU MK yang Dibahas Diam-diam, PDI-P: Inilah Sisi Gelap Kekuasaan

Nasional
Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Jemaah Haji Asal Makassar yang Sempat Gagal Terbang Karena Mesin Pesawat Garuda Terbakar Sudah Tiba di Madinah

Nasional
DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

DPR dan Pemerintah Didesak Libatkan Masyarakat Bahas RUU Penyiaran

Nasional
Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Optimalkan Penanganan Bencana, Mensos Risma Uji Coba Jaringan RAPI

Nasional
Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Komplit 5 Unit, Pesawat Super Hercules Terakhir Pesanan Indonesia Tiba di Halim

Nasional
TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

TNI Gelar Simulasi Penerapan Hukum dalam Operasi Militer Selain Perang

Nasional
Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Jokowi Ingin Bansos Beras Lanjut hingga Desember, PDI-P: Cawe-cawe untuk Pilkada

Nasional
Ketua DPP PDI-P Kaget Revisi UU Kementerian Negara Dibahas, Khawatir untuk Bagi-bagi Kekuasan

Ketua DPP PDI-P Kaget Revisi UU Kementerian Negara Dibahas, Khawatir untuk Bagi-bagi Kekuasan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com