Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada Visi-Misi yang Ditawarkan Caleg, Adanya Pencitraan"

Kompas.com - 15/03/2014, 13:08 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Partai politik peserta pemilu dinilai tidak memanfaatkan masa kampanye tertutup untuk menyampaikan visi dan misi pada rakyat. Kesempatan itu lebih banyak digunakan untuk pencitraan yang dianggap lebih mampu menggaet banyak pemilih.

"Kampanye seharusnya penyampaian visi dan misi, ajak memilih. Ada enggak visi misi yang ditawarkan? Enggak ada. Adanya pencitraan," kata Direktur Eksekutif Perludem Titi Anggraini dalam diskusi "Rakyat Memilih Siapa?" di Cikini, Jakarta, Sabtu (15/3/2014).

Waktu kampanye tertutup diberikan tiga hari setelah partai politik ditetapkan sebagai peserta pemilu. Kampanye tertutup itu diantaranya melakukan dialog atau tatap muka dengan masyarakat.

Selain itu, bagi para calon legislatif (caleg), adanya visi dan misi dianggap tidak efektif jika hanya disampaikan pada alat peraga seperti poster. Foto caleg lebih besar ditampilkan dibanding visi dan misi. Hal ini menjadi salah satu faktor sulitnya rakyat menentukan pilihan.

"Alat peraga jadi alat pencitraan dan perkenalan saja," kata Titi.

Menurut Titi, partai politik kembali bertanggung jawab terhadap para calegnya. Visi misi harusnya disampaikan langsung pada masyarakat. "Pemilih kita sukanya interaksi langsung, membangun komunikasi dari dalam. Tidak bisa dilakukan dalam waktu singkat," kata Titi.

Komisioner Badan Pengawas Pemilu Daniel Zhucron mengatakan hal senada. "Ini (kampanye tertutup) tidak dimanfaatkan maksimal kontestan. Sejak tiga hari ditetapkan jadi peserta seharusnya menyiapkan kreativitas, di luar iklan dan rapat umum."

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang 'Toxic'

Jubir Sebut Luhut Hanya Beri Saran ke Prabowo Soal Jangan Bawa Orang "Toxic"

Nasional
Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Muslimat NU Kirim Bantuan Kemanusiaan Rp 2 Miliar ke Palestina

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang 'Toxic', Projo: Nasihat Bagus

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang "Toxic", Projo: Nasihat Bagus

Nasional
Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Buktikan Kinerja Unggul, Pertamina Hulu Energi Optimalkan Kapabilitas Perusahaan

Nasional
Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Gerindra Sebut Jokowi Justru Dorong Prabowo untuk Bertemu Megawati

Nasional
Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Tak Cemas Lawan Kandidat Lain pada Pilkada Jatim, Khofifah: Kenapa Khawatir?

Nasional
Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Khofifah Tolak Tawaran Jadi Menteri Kabinet Prabowo-Gibran, Pilih Maju Pilkada Jatim

Nasional
Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Soal Duetnya pada Pilkada Jatim, Khofifah: Saya Nyaman dan Produktif dengan Mas Emil

Nasional
Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Pertamina Goes To Campus, Langkah Kolaborasi Pertamina Hadapi Trilema Energi

Nasional
Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com