"Kami telah memutuskan bahwa TNI akan menambah kekuatan 1 brigade yang terdiri dari 2 batalyon TNI Angkatan Darat, 1 batalyon marinir Angkatan Laut, dan 1 batalyon Phaskhas dari TNI AU," ujar Presiden.
Presiden SBY juga mengatakan segala moda transportasi baik darat maupun udara akan dikerahkan. Transportasi yang dikerahkan, lanjut Presiden, bukan hanya milik TNI.
Pemerintah berharap instansi terkait penanggulangan asap di Riau mampu memobilisasi peralatan yang dimiliki oleh perusahaan-perusahaan yang ada di Riau.
"Dengan demikian jumlahnya cukup untuk bersama-sama prajurit yang jumlahnya satu brigade lebih itu untuk melakukan pemadaman api di berbagai tempat yang bisa dilaksanakan secara manual," ucap Presiden.
Upaya pemadaman akan dilakukan melalui water bombing. Terkait dengan anggaran yang dibutuhkan untuk memadamkan api di Riau, pemerintah menyatakan sudah menyiapkan anggaran siaga bencana baik untuk Riau maupun tempat-tempat lainnya.
Sebelumnya, Presiden SBY meminta agar operasi terpadu untuk memadamkan api, memberikan pelayanan kesehatan, dan penegakkan hukum ditingkatkan.
Operasi terpadu ini akan dikomandoi oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Syamsul Ma'arif didampingi oleh seorang panglima tinggi TNI berpangkat Mayor Jenderal. Operasi Terpadu akan dilakukan selama 3 minggu.