Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dianggap Ikon Partai, SBY Harus Jadi Jurkam Demokrat

Kompas.com - 11/03/2014, 18:19 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Bidang Pengembangan Strategi dan Kebijakan Partai Demokrat Ulil Abshar Abdalla mengatakan, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) harus menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas) bagi partai. Menurut Ulil, SBY adalah ikon utama Partai Demokrat.

Hal tersebut disampaikan Ulil saat ditanya soal masuknya nama SBY dalam daftar jurkamnas Partai Demokrat. "Harus itu. Harus masuk (daftar jurkamnas)," kata Ulil di Kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (11/3/2014).

Ulil lalu mencontohkan Presiden Amerika Serikat Barrack Obama yang menjadi juru kampanye bagi Partai Demokrat AS. Obama, kata Ulil, bahkan tidak hanya menjadi jurkam dalam pemilu nasional, tetapi juga menjadi jurkam dalam pemilu lokal di AS.

Meski demikian, Ulil belum dapat memastikan apakah nama SBY sudah didaftarkan sebagai jurkamnas di Komisi Pemilihan Umum. "Seharusnya masuk. Ya dia itu kan ikon partai," tandasnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Fraksi Partai Demokrat, Ferrari Romawi mengatakan SBY bisa saja menjadi juru kampanye nasional (jurkamnas) Demokrat untuk menghadapi Pemilu Legislatif 9 April 2014. SBY dinilai dapat meningkatkan elektabiltas Demokrat secara signifikan.

Sementara itu, menurut Ketua Fraksi Partai Demokrat Nurhayati Ali Assegaf, jika nantinya SBY menjadi Jurkamnas dan berkeliling ke beberapa daerah, hal tersebut tidak akan menggangu kinerjanya sebagai Presiden. Pasalnya, kata dia, tugas menjadi jurkamnas itu akan dilakukan pada akhir pekan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Respons Luhut Soal Orang 'Toxic', Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Respons Luhut Soal Orang "Toxic", Golkar Klaim Menterinya Punya Karya Nyata

Nasional
Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Ditanya Soal Progres Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra: Keduanya Mengerti Kapan Harus Bertemu

Nasional
Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Gerindra Tangkap Sinyal PKS Ingin Bertemu Prabowo, tapi Perlu Waktu

Nasional
Mencegah 'Presidential Club' Rasa Koalisi Pemerintah

Mencegah "Presidential Club" Rasa Koalisi Pemerintah

Nasional
Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasdem-PKB Gabung Prabowo, Zulhas Singgung Pernah Dicap Murtad dan Pengkhianat

Nasional
Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Pengamat HI Harap Menlu Kabinet Prabowo Paham Geopolitik, Bukan Cuma Ekonomi

Nasional
PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

PDI-P Harap MPR Tak Lantik Prabowo-Gibran, Gerindra: MK Telah Ambil Keputusan

Nasional
Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang 'Toxic' di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Sepakat dengan Luhut, Golkar: Orang "Toxic" di Pemerintahan Bahaya untuk Rakyat

Nasional
Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Warung Madura, Etos Kerja, dan Strategi Adaptasi

Nasional
BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com