JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa dikatakan telah melaporkan perkembangan terkini terkait hilangnya pesawat Boeing 777-200 milik Malaysia Airlines dalam perjalanan dari Kuala Lumpur (Malaysia) menuju Beijing (China), Sabtu (8/3/2014) dini hari, kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono. Sebanyak tujuh warga negara Indonesia turut menjadi penumpang pesawat tersebut.
"Menteri Luar Negeri telah pula melaporkan perkembangan ini kepada Bapak Presiden RI untuk mendapat arahan lebih lanjut," demikian isi siaran pers yang dikirim Kementerian Luar Negeri kepada Kompas.com, Sabtu (8/3/2014).
Secara terpisah, terkait instruksi Presiden, Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha belum memberikan keterangan resmi.
Siaran pers tersebut mengatakan, Menlu Natalegawa terus mengikuti perkembangan insiden tersebut. Menlu juga telah memberikan instruksi kepada KBRI KL dan KBRI Beijing untuk mengambil langkah-langkah antisipatif yg diperlukan.
"Kementerian Luar Negeri melalui KBRI Kuala Lumpur telah melakukan koordinasi dan komunikasi secara intensif dengan pihak Malaysia Airlines untuk mengidentifikasi dan klarifikasi informasi terkait ketujuh WNI tersebut. KBRI KL telah menempatkan pejabatnya di Kuala Lumpur International Airport untuk terus berkomunikasi dengan pihak Malaysia Airlines dan memfasilitasi keluarga penumpang," ujar siaran pers itu.
Selain itu, Kemlu juga bersama KBRI Kuala Lumpur dan KBRI Beijing terus memonitor upaya-upaya yang dilakukan berbagai pihak untuk menemukan pesawat tersebut.