Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Endriartono Dukung Hukuman Mati Pengedar Narkoba

Kompas.com - 06/03/2014, 10:12 WIB


MAKASSAR, KOMPAS.com — Bakal calon presiden Endriartono Sutarto mendukung hukuman mati bagi para pengedar narkotika dan obat-obatan terlarang (narkoba) yang berdampak menghancurkan masa depan bangsa.

"Penyedia narkoba yang kemudian memperdagangkannya, atau pengedar, harus dihukum seberat-beratnya, termasuk kalau perlu hukuman mati," kata Endriartono dalam Debat Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat di Makassar, Rabu (5/3/2014) malam, seperti dikutip dari Antara.

Menurut Endriartono, pertimbangan hukuman mati untuk pengedar narkoba menjadi pilihan mengingat kerusakan yang ditimbulkan berkait dengan masa depan bangsa. Adapun untuk pengguna narkoba, Endriartono mengatakan, perlu ada pemahaman lebih mendasar dalam hal tersebut.

"Narkoba memang menghancurkan masa depan bangsa, tetapi harus dibagi siapa yang terkait. Kalau mereka cuma pengguna tentu sanksinya berbeda," ujar mantan Panglima TNI Jenderal itu.

Ia membedakan pengguna narkoba ke dalam dua kategori, yaitu yang sadar dan tidak sadar telah mengonsumsi barang haram tersebut. Bagi pengguna yang tidak sadar, mereka berhak mendapatkan bantuan rehabilitasi tanpa perlu diberi sanksi.

"Pengguna yang tidak sadar itu ada, misalkan karena disusupkan barang haram di makanannya. Itu perlu dibantu rehabilitasi tanpa sanksi," ujar dia.

"Sementara pengguna yang sadar harus dijatuhi sanksi karena mereka ini perlahan akan menyebabkan penularan kebiasaan mengonsumsi narkoba," tambahnya.

Sementara itu, peserta Konvensi Capres Partai Demokrat lain, Ali Masykur Musa, mengatakan, penyalahgunaan narkoba sama bahayanya dengan korupsi.

"Narkoba itu sama bahayanya dengan korupsi, keduanya kejahatan luar biasa. Kalau korupsi merugikan jalannya pemerintahan, narkoba merugikan masa depan," ujar Ali.

Anggota Badan Pemeriksa Keuangan itu berpendapat, perlu dilakukan sedikitnya tiga langkah untuk mencegah penyalahgunaan narkoba.

"Pertama menanamkan nilai-nilai anti-penyimpangan kepada anak-anak penerus generasi masa depan kita. Kemudian kedua dan ketiga berkaitan dengan penegakan komitmen antinarkoba lewat peningkatan kesiagaan masuknya sindikat narkoba internasional serta menjatuhkan hukuman seberat-beratnya untuk produsen dalam negeri," ujar dia.

Penanggulangan penyalahgunaan narkoba merupakan salah satu topik dalam Debat Konvensi Capres Partai Demokrat di Makassar. Endriartono dan Ali Masykur tergabung dalam debat sesi kedua bersama Dahlan Iskan, Dino Patti Djalal, Hayono Isman, dan Sinyo Harry Sarundajang.

Sementara di sesi pertama menampilkan debat antara Anies Baswedan, Gita Wirjawan, Pramono Edhie Wibowo, Irman Gusman, dan Marzuki Alie.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

TNI-Polri Bahas Penyalahgunaan Pelat Nomor Kendaraan yang Marak Terjadi Akhir-akhir Ini

Nasional
Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Andi Gani Ungkap Alasan Ditunjuk Jadi Penasihat Kapolri Bidang Ketenagakerjaan

Nasional
PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

PKB Siap Bikin Poros Tandingan Hadapi Ridwan Kamil di Pilkada Jabar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com