Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bakal Duet dengan Ahok, Prabowo Dinilai Ingin Hapus Stigma Buruknya

Kompas.com - 05/03/2014, 17:44 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dinilai ingin mendapatkan dukungan dari etnis Tionghoa terkait wacana mengusung Wakil Gubernur DKI Jakarata Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) sebagai calon wakil presiden. Pasalnya, Prabowo dinilai mempunyai stigma buruk di kalangan Tionghoa terkait peristiwa 1998 saat dia menjadi pemimpin Komando Pasukan Khusus (Kopassus).

"Sejak lama, Prabowo ingin menghilangkan stigma lama yang melekat kepadanya, kalau dia ada masalah dengan komunitas Tionghoa," kata pengamat politik Yudi Latif di Gedung Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Yudi meyakini, dengan menggaet Ahok yang berlatar belakang Tionghoa, Prabowo berharap stigma yang melekat kepadanya selama bertahun-tahun itu bisa hilang. Dukungan dari kaum Tionghoa pun bisa didapatkan.

Selain itu, Yudi juga menilai, cara menggaet Ahok adalah bentuk upaya memecah perhatian publik terhadap Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) yang diperkirakan akan maju di pilpres lewat PDI Perjuangan. Dengan dicalonkannya Ahok yang merupakan pasangan Jokowi di Pemprov DKI Jakarta, diharapkan perhatian publik akan terbagi dua.

"Perhatian publik sekarang ini terhadap Jokowi kan sangat tinggi, jadi dilakukanlah upaya itu," ujarnya.

Apakah wacana ini akan terealisasi atau tidak, menurut Yudi, semuanya sangat tergantung dengan perolehan suara Gerindra di pemilu legislatif nanti. Jika gagal mencapai 20 persen sesuai syarat ambang batas pengusungan capres-cawapres, maka wacana ini akan sulit terwujud.

Seperti diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menilai Ahok memiliki potensi untuk diusung menjadi cawapres mendampingi Prabowo. Gaya kepemimpinannya dianggap tegas serta kinerjanya dinilai baik. "Dibutuhkan orang seperti itu untuk mewujudkan perubahan," kata Fadli.

Ahok berkali-kali menyatakan siap maju dalam Pilpres 2014 asalkan Gerindra mampu mengusung sendiri capres-cawapres. "Kalau Pak Prabowo dengan saya kan, Gerindra harus (memperoleh) 20 persen. Ya saya siap saja. Sama kayak saya ditanya siap enggak jadi gubernur? Jadi presiden saja siap, masa wapres tidak siap," kata Ahok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Kolaborasi Pertamina–Mandalika Racing Series Dukung Pembalap Muda Bersaing di Kancah Internasional

Nasional
Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Harkitnas, Fahira Idris Tekankan Pentingnya Penguasaan Iptek untuk Capai Visi Indonesia Emas 2045

Nasional
Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Sempat Sebut Lettu Eko Meninggal karena Malaria, Dankormar: Untuk Jaga Marwah Keluarga

Nasional
Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Yasonna Berharap Program PPHAM Dilanjutkan oleh Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Di WWF 2024, Jokowi Ajak Semua Pihak Wujudkan Tata Kelola Air yang Inklusif dan Berkelanjutan

Nasional
KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

KSP Sebut Bakal Pertimbangkan Nama-nama Pansel KPK Rekomendasi ICW

Nasional
Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Kementan Rutin Kirim Durian Musang King, SYL: Keluarga Saya Tak Suka, Demi Allah

Nasional
Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Jokowi-Puan Bertemu di WWF 2024, Pengamat: Tidak Akan Buat Megawati Oleng

Nasional
56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

56.750 Jemaah Haji Tiba di Madinah, 6 Orang Dikabarkan Wafat

Nasional
Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Ingatkan Soal Kuota Haji Tambahan, Anggota DPR: Jangan Sampai Dipanggil KPK

Nasional
Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Laporkan Dewas ke Polisi, Nurul Ghufron Sebut Sejumlah Pegawai KPK Sudah Dimintai Keterangan

Nasional
Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Buka Forum Parlemen WWF Ke-10, Puan: Kelangkaan Air Perlebar Ketimpangan

Nasional
Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Lemhannas Kaji Dampak Meninggalnya Presiden Iran dalam Kecelakaan Helikopter

Nasional
Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Emil Dardak Sindir Batas Usia yang Halangi Anak Muda Maju saat Pemilu

Nasional
Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Masyarakat Sipil Minta DPR Batalkan Pembahasan Revisi UU TNI karena Bahayakan Demokrasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com