Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua BK: Anggota DPR Pemalas Tak Usah Dipilih Lagi!

Kompas.com - 25/02/2014, 17:54 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Badan Kehormatan Dewan Perwakilan Rakyat Trimedya Panjaitan meminta masyarakat terus memantau kinerja anggota DPR yang maju sebagai calon anggota legislatif. Dia pun berharap agar masyarakat tak memilih wakil rakyat pemalas yang kerap membolos rapat.

"Orang-orang malas tidak usah dipilih lagi. Rakyat sudah tahu mana anggota DPR yang bolos, yang bermasalah, dan partainya yang bermasalah," ujar Trimedya di Kompleks Parlemen, Selasa (25/2/2014).

Semakin minimnya tingkat kehadiran anggota DPR di gedung parlemen pun, diakui Trimedya, membuat BK DPR menyerahkan surat ke sembilan fraksi partai yang ada di DPR. BK meminta agar para anggota DPR tidak melupakan tugas utamanya sebagai wakil rakyat.

"Kami memang punya tanggung jawab ke dapil karena ini detik-detik terakhir. Tapi di luar itu, kami punya gaji utuh," ujar Trimedya.

Politisi PDI Perjuangan itu juga mengungkapkan BK DPR sudah memberikan masukan ke Badan Legislasi DPR yang tengah menyusun revisi Undang-Undang Nomor 27 tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD. Di dalam revisi itu, Trimedya menuturkan pihaknya mengusulkan agar sanksi terhadap anggota DPR pembolos lebih diperketat.

Sebelumnya BK baru bisa memanggil anggota DPR jika tidak masuk 6 kali berturut-turut, tetapi kini dipersingkat menjadi 4 kali. Tingkat kehadiran juga tak hanya dihitung dari kehadiran di rapat paripurna, tetapi juga rapat komisi, rapat panitia kerja, dan rapat panitia khusus.

"Diusulkan juga, BK bisa memanggil anggota walaupun tidak ada laporan, absen bisa kami umumkan," kata Trimedya.

Beberapa minggu belakangan ini, suasana DPR semakin sepi. Jika pada waktu normal, aktivitas DPR cukup padat dari Senin-Kamis, tidak demikian yang terjadi pada tahun 2014. Mendekati pelaksanaan pemilu, anggota DPR umumnya hanya beraktivitas pada Senin-Rabu.

Hari Kamis dijadikan waktu untuk berkampanye di daerah pemilihan. Rapat-rapat di komisi pun hanya diiikuti segelintir saja anggota. Puncaknya, dalam rapat paripurna pekan lalu, ketika tingkat kehadiran hanya 226 orang dari total 460 anggota di DPR. Seharusnya, rapat dimulai jika sudah mencapai kuorum, yakni 281 anggota.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Giliran Cucu SYL Disebut Turut Menikmati Fasilitas dari Kementan

Nasional
Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Kinerja dan Reputasi Positif, Antam Masuk 20 Top Companies to Watch 2024

Nasional
KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

KPK Sita 1 Mobil Pajero Milik SYL yang Disembunyikan di Lahan Kosong di Makassar

Nasional
Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Tak Setuju Kenaikan UKT, Prabowo: Kalau Bisa Biaya Kuliah Gratis!

Nasional
Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com