Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

RS Polri: Wawan Mengeluh Sakit Panas dan Mual-mual

Kompas.com - 24/02/2014, 18:03 WIB
Robertus Belarminus

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Terdakwa kasus dugaan suap Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Lebak, Banten, Tubagus Chaeri Wardana alias Wawan (44), dirawat di Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I R Said Sukanto atau RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (24/2/2014). Wawan diantar ke RS Polri didampingi oleh penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Kepada dokter di rumah sakit itu, Wawan menyampaikan beberapa keluhan seputar sakitnya.

"Pasien atas nama Tuan TCW, usia 44 tahun, datang dengan keluhan panas, kemudian ada keluhan mual-mual, juga ada riwayat singkup (pingsan)," kata Kepala Sub Pelayanan Medis RS Polri Ajun Komisaris Besar Yayok kepada wartawan di RS Polri, Jakarta Timur, Senin sore.

Menurut Yayok, Wawan sudah mengeluhkan sakit panas sekitar empat hari. Wawan tiba di rumah sakit tersebut pukul 11.00 WIB dan masuk di Instalasi Gawat Darurat RS Polri untuk menjalani serangkaian pemeriksaan. Yayok menyebutkan, pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaan laboratorium dan computed tomography scan (CT scan). "Selanjutnya, pasien ini dirawat di ruang Cenderawasih I untuk observasi lebih lanjut," ujar Yayok.

Karena sakit itulah, Wawan batal menjalani sidang perdananya di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi. Menurut jadwal, hari ini Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) akan membacakan surat dakwaan Wawan untuk kasus dugaan suap pengurusan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi. Sidang rencananya akan kembali digelar pada Kamis (27/2/2014).

Wawan diduga memberikan suap sebesar Rp 1 miliar kepada mantan Ketua Mahkamah Konsitusi, Akil Mochtar, melalui advokat Susi Tur Andayani terkait pengurusan sengketa Pilkada Lebak. Selain itu, Wawan juga disebut memberikan uang Rp 7,5 miliar kepada Akil setelah adanya permohonan keberatan hasil Pilkada Banten yang dimenangkan pasangan Atut Chosiyah-Rano Karno.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Ketua KPK Ogah Tanggapi Masalah Ghufron Laporkan Dewas ke Bareskrim

Nasional
KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

KPU Sebut Upaya PPP Tembus Parlemen Kandas Sebab Gugatan Banyak Ditolak MK

Nasional
Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Dugaan Rayu PPLN, Ketua KPU Hadiri Sidang DKPP Bareng Korban

Nasional
Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Jokowi Ingatkan BPKP untuk Cegah Penyimpangan, Bukan Cari Kesalahan

Nasional
Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Indonesia Jadi Tuan Rumah WWF 2024, Fahira Idris Paparkan Strategi Hadapi Tantangan SDA

Nasional
Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Asa PPP Tembus Parlemen Jalur MK di Ambang Sirna

Nasional
Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Ingatkan BPKP Jangan Cari-cari Kesalahan, Jokowi: Hanya Akan Perlambat Pembangunan

Nasional
Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Ada Serangan Teroris di Malaysia, Densus 88 Aktif Monitor Pergerakan di Tanah Air

Nasional
Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Mahfud Blak-blakan Hubungannya dengan Megawati Semakin Dekat Sesudah Ditunjuk Jadi Cawapres

Nasional
Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Mahfud Nilai Pemikiran Megawati Harus Diperhatikan jika Ingin Jadi Negara Maju

Nasional
Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Mahfud Pesimistis dengan Pemberantasan Korupsi di Era Prabowo-Gibran

Nasional
KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

KPK Akui Langkah Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Polisi Gerus Reputasi Lembaga

Nasional
Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Kasus Covid-19 Melonjak di Singapura, Anggota DPR: Kita Antisipasi

Nasional
Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Mahfud Ungkap Hubungannya dengan Prabowo Selalu Baik, Sebelum atau Setelah Pilpres

Nasional
Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Pesimistis KRIS BPJS Terlaksana karena Desain Anggaran Belum Jelas, Anggota DPR: Ini PR Besar Pemerintah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com