Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kemenpora Tak Hadiri Undangan Bawaslu untuk Jelaskan Dana Bansos

Kompas.com - 20/02/2014, 18:21 WIB
Deytri Robekka Aritonang

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) tidak memenuhi undangan Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) untuk membahas penggunaan dana bantuan sosial (bansos) dalam pertemuan beberapa waktu lalu. Kemenpora diundang lantaran Menpora Roy Suryo mencalonkan diri menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat.

"Sepuluh kementerian yang menterinya menjadi caleg, sudah kami undang untuk mengklarifikasi penggunaan dana bansosnya. Hanya Kemenpora yang tidak hadir," ujar anggota Bawaslu Daniel Zuchron di Jakarta, Kamis (20/2/2014).

Ia mengatakan, Bawaslu akan kembali memanggil pihak Kemenpora untuk mendapat klarifikasi soal alokasi dana bansos. Secara umum, kata dia, seluruh Kementerian bersikap kooperatif dan bersedia melengkapi data perencanaan kegiatan dan penyaluran dana bansos.

Daniel menambahkan, pihaknya akan menindaklanjuti informasi dari kementerian dengan memeriksa satuan-satuan penerima bansos. Menurut Daniel, tidak ada yang salah dengan penganggaran bansos. "Yang bermasalah kalau dana bansos itu digunakan untuk kampanye pemilu," kata dia.

Sebelumnya, Bawaslu mengundang 10 kementerian yang pucuk pimpinannya mencalonkan diri menjadi anggota DPR. Menteri-menteri yang tercatat dalam Daftar Calon Tetap (DCT) DPR Pemilu 2014 adalah Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah Syarifudin Hasan (Caleg Partai Demokrat, Daerah Pemilihan Jawa Barat III), Menteri Perhubungan EE Mangindaan (Caleg PD, Dapil Sulawesi Utara).

Menteri Pemuda dan Olah Raga Roy Suryo (Caleg PD, Dapil DI Yogyakarta), Menteri Hukum dan HAM Amir Sjamsuddin (Caleg PD Demokrat, Dapil Sulawesi Tenggara), Menteri Pertanian Suswono (Caleg Partai Keadilan Sejahtera, Dapil Jawa Tengah X), Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring (Caleg PKS, Dapil Sumatera Utara I), Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar (Caleg PKB, Dapil Jawa Timur VIII).

Kemudian, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik (Caleg PD, Dapil Bali), Menteri Pembangunan Daerah Tertinggal Helmi Faisal Zaini (Caleg PKB, Dapil NTB), dan Menteri Kehutanan Zulkifli Hasan (Caleg PAN, Dapil Lampung I).

Dari sepuluh kementerian tersebut, Kemenhub, Kemenkum HAM, Kemenkominfo, dan Kemen ESDM menyatakan tidak memiliki alokasi dana bansos.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Lantik Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama, Menaker Minta Percepat Pelaksanaan Program Kegiatan

Nasional
Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Akbar Faizal Sebut Jokowi Memberangus Fondasi Demokrasi Jika Setujui RUU Penyiaran

Nasional
Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Tidak Euforia Berlebihan Setelah Menang Pilpres, Prabowo: Karena yang Paling Berat Jalankan Mandat Rakyat

Nasional
Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Bakal Minta Perlindungan LPSK

Nasional
Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Pemerintah Belum Terima Draf Resmi RUU Penyiaran dari DPR

Nasional
Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Akui Cita-citanya adalah Jadi Presiden, Prabowo: Dari Kecil Saya Diajarkan Cinta Tanah Air

Nasional
Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Budi Arie: Pemerintah Pastikan RUU Penyiaran Tak Kekang Kebebasan Pers

Nasional
Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Perayaan Trisuci Waisak, Menag Berharap Jadi Momentum Rajut Kerukunan Pasca-Pemilu

Nasional
Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Vendor Kementan Disuruh Pasang 6 AC di Rumah Pribadi SYL dan Anaknya

Nasional
SYL Berkali-kali 'Palak' Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

SYL Berkali-kali "Palak" Pegawai Kementan: Minta Dibelikan Ponsel, Parfum hingga Pin Emas

Nasional
Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Anak SYL Ikut-ikutan Usul Nama untuk Isi Jabatan di Kementan

Nasional
Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Cucu SYL Dapat Jatah Jabatan Tenaga Ahli di Kementan, Digaji Rp 10 Juta Per Bulan

Nasional
KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

KPK Duga Negara Rugi Ratusan Miliar Rupiah akibat Korupsi di PT PGN

Nasional
Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Berbagai Alasan Elite PDI-P soal Jokowi Tak Diundang ke Rakernas

Nasional
Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Waketum Golkar Ingin Tanya Airlangga Kenapa Bobby Akhirnya Masuk Gerindra

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com