Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berencana Gelar Rapimnas Khusus Usai Pileg, Golkar Masih Mungkin Evaluasi Pencapresan Ical

Kompas.com - 20/02/2014, 06:51 WIB
Sabrina Asril

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Isu evaluasi pengusungan Aburizal "Ical" Bakrie sebagai calon presiden dari Partai Golkar, kembali bergulir. Ketua Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar bidang Hukum dan HAM Muladi mengungkapkan partainya berencana melaksanakan rapat pimpinan khusus (rapimnasus) setelah pelaksanaan pemilihan legislatif untuk mengevaluasi kinerja Ical.

Jika Golkar gagal meraih target sebagai pemenang Pemilu, nasib pencalonan Ical sebagai Presiden akan terancam. "Setelah Pileg akan ada rapimnas khusus apakah akan bertahan pada Ical atau tidak. Kalau Golkar nomor satu tidak ada alasan ganti Ical. Rapimnas ini khusus mengenai pemilu, evaluasi," ujar Muladi di Kompleks Parlemen, Kamis (20/2/2014).

Menurut Muladi, kritik atas pencalonan Ical yang berasal di internal tidak memiliki kekuatan apa pun. Pengevaluasian Ical, lanjutnya, harus menjadi keputusan partai. Sehingga, forum Rapimnasus Golkar sesudah pileg akan sangat menentukan. "Kalau harus mengganti pak Ical ya keputusan partai, bukan keputusan sendiri-sendiri," ujarnya.

Menurut mantan Menteri Kehakiman di era pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid ini, protes internal terhadap pencalonan Ical sebenarnya memiliki banyak motif. Tanpa menyebutkan identitas pemrotes itu, Muladi menuturkan mereka ada yang mengincar posisi Ketua Umum Partai Golkar dan juga Wakil Presiden.

Sebelumnya, Ketua DPP Partai Golkar bidang Kepemudaan Yorris Raweyai mengkritik cara kampanye yang dilakukan tim pemenangan Ical. Kampanye Ical melalui iklan yang gencar dianggap masih belum efektif sehingga elektabilitas Ical selalu berada di bawah Joko Widodo, Gubernur DKI Jakarta yang juga adalah kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan.

Yorris pun mengkritik tim pemenangan Ical yang tak melibatkan elemen partai dalam menyosialisasikan Ical sebagai capres. Isu pengevaluasian Ical ini sebenarnya sudah mulai disampaikan pada 2013.

Saat itu, Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengungkapkan perlunya evaluasi terhadap Ical karena elektabilitas Ical tidak sinergis dengan elektabilitas partai. Semenjak itu, kubu yang kontra dengan Ical mulai menyuarakan rapimnas khusus.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

MK Registrasi 297 Sengketa Pileg 2024

Nasional
CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

CSIS: 138 dari 580 Caleg Terpilih di DPR Terasosiasi Dinasti Politik

Nasional
Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Idrus Marham Dengar Kabar Golkar Dapat 5 Kursi Menteri dari Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com