Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suryadharma Ali Siap Maju Jadi Capres PPP

Kompas.com - 09/02/2014, 22:58 WIB
Sabrina Asril

Penulis


BANDUNG, KOMPAS.com — Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali menyatakan siap maju sebagai bakal calon presiden PPP. Pernyataan Suryadharma ini disampaikan sebagai respons dari keputusan Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) II PPP yang meminta Suryadharma maju sebagai bakal capres PPP dari kalangan internal.

"Dengan kerendahan hati, terlebih dulu saya memohon izin dari hadirin dan para ulama dan tentu saya memohon bimbingan dari Allah SWT. Dengan mengucapkan bismillahirahmanirahim, saya menerima pencalonan itu," ujar Suryadharma dalam pidato politik pada HUT Ke-41 PPP di Bandung, Minggu (9/2/2014).

Suryadharma mengatakan, dirinya adalah kader yang telah dibina dan dididik oleh partai. Karena itu, Suryadharma mengaku berkewajiban untuk mengabdikan diri untuk PPP. "Pengabdian saya untuk PPP, saya niatkan bukan semata-mata untuk PPP, tapi untuk Islam, umat beragama, dan Indonesia yang plural untuk PPP," katanya.

Menteri Agama RI ini pun menganggap mandat yang diberikan PPP terhadapnya adalah sebagai sebuah panggilan. Suryadharma pun mengaku telah merenungkan soal pencalonannya sebagai presiden. Dia mengungkapkan mendapatkan ide untuk mengusung tema besar "Merah Putih, Bisa...!"

Secara filosofis, kata Suryadharma, Merah Putih menggambarkan tak hanya sebagai lambang negara, tetapi juga sebagai sebuah cucuran keringat, darah, dan pengorbanan para pejuang. Jargon "Merah Putih", lanjutnya, juga sekaligus dinilai bisa menepis anggapan PPP sebagai partai yang tidak memiliki toleransi yang baik dengan agama yang lain.

"PPP dianggap sebagai partai eksklusif dan tertutup perbedaan lantaran berasaskan Islam. PPP juga disebut mengajarkan kekerasan, ekstremisme, bahkan terorisme. Pandangan ini salah. Untuk itu, PPP tegaskan usung jargon Merah Putih bisa!" ungkap mantan Menteri Koperasi dan UKM itu.

Seperti diberitakan, Mukernas II PPP yang diselenggarakan pada 7-8 Februari 2014 memutuskan batal melakukan deklarasi bakal capres PPP yang rencananya dilakukan pada Minggu siang ini. Mukernas hanya sepakat mengajukan tujuh nama bakal capres dari kalangan internal maupun eksternal.

Mereka adalah Ketua Umum PPP Suryadharma Ali, mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Bupati Kutai Timur Isran Noor, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu Jimly Asshiddique, dan Politisi Partai Kebangkitan Bangsa Khofifah Indar Parawansa. Keputusan menetapkan capres tunggal yang diusung PPP baru akan dilakukan dalam forum rapat pimpinan nasional (rapimnas).

Rapimnas dilakukan setelah PPP mengetahui perolehan suara dalam pemilihan legislatif. Selain itu, dalam rentang waktu selama pileg ini, PPP juga akan meminta konfirmasi kesediaan dari ketujuh nama yang digadang menjadi bakal capres PPP.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

MKD Temukan 3 Kasus Pelat Nomor Dinas DPR Palsu, Akan Koordinasi dengan Polri

Nasional
Paradoks Sejarah Bengkulu

Paradoks Sejarah Bengkulu

Nasional
Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Menteri PPN: Hak Milik atas Tanah di IKN Diperbolehkan

Nasional
Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Menkes: Indonesia Kekurangan 29.000 Dokter Spesialis, Per Tahun Cuma Produksi 2.700

Nasional
Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas: Progres Pembangunan IKN Tahap 1 Capai 80,82 Persen

Nasional
Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Hakim MK Cecar KPU RI Soal Ubah Aturan Tenggat Waktu Rekapitulasi Suara Pileg

Nasional
Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Pakar Hukum: PTUN Bisa Timbulkan Preseden Buruk jika Kabulkan Gugatan PDI-P

Nasional
Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Gerindra: Pak Prabowo Bisa Jadi Presiden Terpilih berkat Doa PKS Sahabat Kami

Nasional
Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Pakai Pelat Palsu Anggota DPR, Pemilik Alphard dalam Kasus Brigadir RAT Bakal Dipanggil MKD

Nasional
Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Jokowi Soroti Banyak Program Pemerintah Pusat dan Daerah yang Tak Sinkron

Nasional
KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

KPK Tak Hadir, Sidang Gugatan Status Tersangka Gus Muhdlor Ditunda

Nasional
Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Sebut Prabowo Tak Miliki Hambatan Psikologis Bertemu PKS, Gerindra: Soal Teknis Saja

Nasional
Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi 'Doorstop' Media...

Saat Jokowi Pura-pura Jadi Wartawan lalu Hindari Sesi "Doorstop" Media...

Nasional
Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Dampak UU DKJ, Usia Kendaraan di Jakarta Bakal Dibatasi

Nasional
Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Eks Bawahan SYL Mengaku Beri Tip untuk Anggota Paspampres Jokowi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com