Ina menjelaskan, sebagai caleg petahana, dirinya memiliki keharusan untuk melaporkan kesiapan bantuan logistik berupa alat peraga kampanye kepada partainya. Di antara semua keperluan kampanye, alat peraga merupakan sektor yang paling memerlukan banyak biaya.
"Kita ada buat bendera, baliho, kaus, stiker, ada kartu nama dan lain-lain. Pokoknya sarana untuk kampanye kita yang tidak melebihi peraturan," kata Ina saat dijumpai di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (6/2/2014).
Anggota Komisi VIII DPR itu mengaku tak pernah memberi sumbangan berbentuk uang tunai yang diberikan khusus untuk keperluan Pemilu 2014 kepada partainya. Ina hanya memberikan iuran rutin dengan jumlah yang telah ditetapkan dalam aturan partai atau iuran saat partainya akan menggelar konsolidasi tingkat nasional.
"Enggak ada uang cash, saya cuma sediakan logistik di dapil, itu pun untuk pencalegan saya. Jumlah yang saya keluarkan untuk kampanye, itu rahasia," katanya.
Seperti diberitakan, sekitar 90 persen anggota DPR periode 2009-2014 kembali maju pada Pemilu Legislatif 2014. Berdasarkan data yang dirilis Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR), Ina merupakan caleg yang paling banyak menyumbang untuk partai, yaitu mencapai Rp 2 miliar.
Sementara itu, caleg yang paling sedikit mengeluarkan dana kampanye, berdasarkan laporannya, adalah caleg dari PPP, Achmad Daeng Sere. Dia mengaku hanya mengeluarkan Rp 2 juta untuk menyumbang dana kampanye ke partainya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.