Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Khawatir Jokowi Berakhir Serupa dengan SBY"

Kompas.com - 04/02/2014, 18:24 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
 — Jika maju sebagai calon presiden, Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo alias Jokowi dikhawatirkan akan berakhir seperti Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). SBY banyak diharapkan oleh masyarakat saat muncul pada Pemilu 2004, tetapi hasil dari 10 tahun era kepemimpinannya dinilai mengecewakan.

Hal itu terungkap dalam forum diskusi "Inilah Demokrasi" yang digelar salah satu media online di Jakarta, Selasa (4/2/2014) sore.

Konsultan politik Hasan Nasbi menilai, sejak era kemerdekaan, Indonesia selalu mempunyai pemimpin yang awalnya banyak diharapkan oleh masyarakat. Soekarno sebagai founding father diharapkan dapat membawa Indonesia yang baru merdeka maju sebagai bangsa yang berdaulat.

Lepas Era Bung Karno, Soeharto juga diharapkan membawa Indonesia menjadi negara yang makmur dan sejahtera. “Namun, kenyataannya itu berakhir, harapan itu tidak terwujud,” kata Hasan.

Harapan yang sama kembali muncul pada era SBY. Dukungan kepada SBY pada tahun 2004, menurut Hasan, tak kalah jauh dengan dukungan untuk Jokowi sekarang ini. Namun, kata dia, terbukti dua periode kepemimpinan SBY tidak mampu membawa Indonesia menjadi negara yang lebih baik.

“Saya khawatir fenomena Jokowi yang didukung banyak orang sekarang ini akan berakhir serupa dengan SBY,” ujarnya.

Hal senada disampaikan calon anggota legislatif DPR dari Partai Golkar, Misbakhun. Fenomena lahirnya figur SBY, menurut dia, lahir dari drama pencitraan yang luar biasa.

“Tubuhnya sangat presidensial. Lulusan terbaik. Skenarionya sudah siap, semua ditata dengan baik. Bahkan saya dengar teks pidatonya tidak boleh lewat satu tarikan napas. Tapi apa yang terjadi dengan bangsa? Menurut saya SBY gagal,” katanya.

Oleh karena itu, Misbakhun khawatir Jokowi yang saat ini dipuja-puja nantinya akan gagal seperti SBY. Dia pun mengingatkan publik untuk dapat memilih presiden dari kemampuan yang dimiliki, bukan karena pencitraannya di media saja.

“Kita harus belajar dari fenomena SBY. Jangan lagi kita memilih pemimpin melihat citranya saja,” pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Laporkan Persoalan PDN, Menkominfo Bakal Ratas dengan Jokowi Besok

Nasional
PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

PDN Diretas, Puan: Pemerintah Harus Jamin Hak Rakyat atas Keamanan Data Pribadi

Nasional
TB Hasanuddin Titipkan 'Anak' Bantu BSSN Buru 'Hacker' PDN

TB Hasanuddin Titipkan "Anak" Bantu BSSN Buru "Hacker" PDN

Nasional
Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Prabowo Ungkap Arahan Jokowi untuk Pemerintahannya

Nasional
Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Bantah PKS Soal Jokowi Sodorkan Namanya Diusung di Pilkada Jakarta, Kaesang: Bohong

Nasional
Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Diwarnai Demo Udara, KSAL Sematkan Brevet Kehormatan Penerbal ke 7 Perwira Tinggi

Nasional
Data PDN Tidak 'Di-back Up', DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Data PDN Tidak "Di-back Up", DPR: Ini Kebodohan, Bukan Masalah Tata Kelola

Nasional
Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Didesak Mundur dari Menkominfo Buntut Peretasan PDN, Budi Arie: Tunggu Saja

Nasional
Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Dalam Rapat, DPR Tanyakan Isu Adanya Kelalaian Pegawai Telkom dalam Peretasan PDN

Nasional
Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Minta Literasi Bahaya Judi “Online” Digalakkan, Wapres: Jangan Sampai Kita Jadi Masyarakat Penjudi!

Nasional
Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Menkominfo Berkelit Banyak Negara Diserang Ransomware, Dave: Penanganannya Hitungan Jam

Nasional
Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Mandiri Jogja Marathon 2024 Kembali Digelar, Bangkitkan Semangat Keberlanjutan dan Ekowisata

Nasional
Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Alasan Safenet Galang Petisi Tuntut Budi Arie Mundur dari Menkominfo...

Nasional
PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo 'Giveaway'

PDNS Diretas, Jokowi Diingatkan Tak Jadikan Jabatan Menkominfo "Giveaway"

Nasional
Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Singgung Bantuan FBI, DPR Sebut Ada Harapan Data PDN Bisa Pulih

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com