Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LSI: Maksimal Hanya 3 Pasang Calon di Pilpres 2014

Kompas.com - 02/02/2014, 15:50 WIB
Ihsanuddin

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com
- Lingkaran Survei Indonesia (LSI) memprediksi hanya ada tiga pasang calon presiden dan calon wakil presiden yang akan maju pada Pemilu Presiden 2014 mendatang. Hal tersebut merujuk hasil survei LSI per Januari 2014.

Hasil survei LSI, Partai Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) bersaing ketat dengan perolehan suara sebesar 18,3 persen dan 18,2 persen. Di bawah kedua parpol itu ada Partai Gerindra dengan 8,7 persen. Partai sisanya, versi LSI, hanya mendapatkan suara dibawah 5 persen.

Peneliti LSI Adjie Alfaraby mengatakan, pihaknya memprediksi tren suara Golkar dan PDI-P akan terus naik mencapai setidaknya 20 persen pada Pemilu Legislatif 2014. Jika tidak mencapai suara 20 persen, kedua parpol itu akan berkoalisi dengan satu atau dua partai kecil untuk memenuhi syarat ambang batas pengusungan Presiden dan Wakil Presiden, yakni 20 persen perolehan kursi DPR atau 25 persen perolehan suara sah nasional.

"Partai Golkar sudah hampir pasti mencalonkan Ketua Umumnya Aburizal Bakrie, sementara PDI-P akan mencalonkan Megawati atau Jokowi," kata Adjie saat merilis hasil survei di Jakarta, Minggu (2/2/2014) siang.

Satu pasangan capres-cawapres lainnya, lanjut Adjie, akan diusung oleh partai sisanya yang berkoalisi. Gerindra diprediksi akan menguasai koalisi karena perolehan suaranya lebih besar dibandingkan parpol lain. Oleh karena itu, menurut LSI, Ketua Dewan Pembina Gerindra Prabowo Subianto kemungkinan besar menjadi tokoh yang dicalonkan sebagai presiden dari koalisi ini.

"Selain Prabowo, opsinya bisa juga Wiranto (capres Hanura), Hatta Rajasa (capres PAN), atau capres Konvensi Demokrat yang maju," lanjut Adjie.

Dengan waktu penyelenggaraan Pileg dan Pilpres yang sudah dekat, Adjie optimistis skenario yang disusun pihaknya tidak akan banyak mengalami perubahan.

LSI mengaku melakukan survei pada 6 Januari hingga 16 Januari 2014. Jumlah responden adalah 1200 orang dengan margin of error 2,9 persen. Pengumpulan data dilakukan secara wawancara tatap muka dengan menggunakan kuesioner.

Elektabilitas parpol dibawah Gerindra berturut-turut, yakni Partai Demokrat (sebesar 4,7 persen), Partai Hanura 4,0 persen, Partai Kebangkitan Bangsa (3,7 persen), Partai Persatuan Pembangunan (3,6 persen), Partai Amanat Nasional (3,3 persen), Partai Keadilan Sejahtera (2,2 persen), partai Nasdem (2,0 persen), Partai Bulan Bintang (0,7 persen) dan Partai Keadilan dan Persatuan Indonesia (0,5 persen).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

“Oposisi” Masyarakat Sipil

“Oposisi” Masyarakat Sipil

Nasional
Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Soal Pernyataan Prabowo, Pengamat: Ada Potensi 1-2 Partai Setia pada Jalur Oposisi

Nasional
Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Pakar Nilai Ide KPU soal Caleg Terpilih Dilantik Usai Kalah Pilkada Inkonstitusional

Nasional
Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Pakar Pertanyakan KPU, Mengapa Sebut Caleg Terpilih Tak Harus Mundur jika Maju Pilkada

Nasional
Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Ogah Kerja Sama, Gerindra: Upaya Rangkul Partai Lain Terus Dilakukan

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Gerindra Pastikan Tetap Terbuka untuk Kritik

Nasional
Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Kabinet Prabowo: Antara Pemerintahan Kuat dan Efektif

Nasional
Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Gerindra Jelaskan Maksud Prabowo Sebut Jangan Ganggu jika Tak Mau Kerja Sama

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

[POPULER NASIONAL] Prabowo Minta yang Tak Mau Kerja Sama Jangan Ganggu | Yusril Sebut Ide Tambah Kementerian Bukan Bagi-bagi Kekuasaan

Nasional
Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 13 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Kesiapan Infrastruktur Haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina Sudah 75 Persen

Nasional
Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Cek Pelabuhan Ketapang, Kabaharkam Pastikan Kesiapan Pengamanan World Water Forum 2024

Nasional
Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Prabowo Sebut Soekarno Milik Bangsa Indonesia, Ini Respons PDI-P

Nasional
Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Ganjar Serahkan ke PDI-P soal Nama yang Bakal Maju Pilkada Jateng

Nasional
Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Prabowo Minta Pemerintahannya Tak Diganggu, Ini Kata Ganjar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com