JEMBER, KOMPAS.com — Relawan, kader, dan simpatisan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan di Jember, Jawa Timur, Minggu (12/1), ramai-ramai memasang baliho dan spanduk bergambar Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo atau Jokowi. Hal serupa dilakukan sejumlah calon legislator partai itu.

Ketua Dewan Pimpinan Cabang PDI-P Jember Kusen mengaku tidak bisa melarang kegiatan para kader dan simpatisan partainya memasang gambar Jokowi. ”Kami juga tak pernah memerintahkan atau menganjurkan mereka memasang gambar atau baliho Jokowi,” katanya.

Langkah relawan, kader, dan simpatisan PDI-P ini sejalan dengan usulan DPC PDI-P Jember dalam Rapat Kerja Nasional PDI-P, September 2013, di Jakarta. ”Di rakernas, kami dengan beberapa ketua di Jatim mengusulkan Jokowi sebagai calon presiden dari PDI-P,” kata Kusen.

Sejumlah calon anggota legislatif dari PDI-P telah memasang gambar dirinya bersama dengan Jokowi dan Ketua Umum PDI-P Megawati Soekarnoputri.

Lukman Winarno, relawan Jokowi di Jember, mengaku atribut Jokowi sudah menyebar di 31 kecamatan di Jember.

Sementara itu, sejumlah warga Padang, Sumatera Barat, kemarin, mendeklarasikan Relawan Indonesia Baru (RIB) Sumatera Barat dan menggalang kampanye jari manis untuk mendukung pencapresan Jokowi.

”Gerakan ini lahir dari keinginan rakyat untuk mendukung Jokowi dan tidak ada unsur partai politik. Ini adalah bentuk tekad untuk menjadikan Jokowi pemimpin bangsa melalui pemilu yang demokratis,” kata Koordinator RIB Sumatera Barat Ahmad Idris tentang aksi yang berlangsung di depan Stadion GOR H Agus Salim itu.

Meski PDI-P tempat Jokowi bernaung belum menetapkan siapa yang nantinya akan diajukan sebagai capres pada Pemilu 2014, Ahmad menegaskan, mereka akan terus mengampanyekan Jokowi sebagai capres.

Presidium Sekretariat Nasional Jokowi, Moh Yamin, Sabtu lalu, di Jakarta, menuturkan, demokrasi akan rusak jika capres yang diinginkan oleh mayoritas rakyat ternyata tidak dicalonkan oleh parpol. Skandal besar bahkan akan terjadi jika keinginan rakyat itu tidak dikabulkan oleh parpol.

Meski dalam perayaan Hari Ulang Tahun Ke-41 PDI-P, Sabtu lalu, Megawati mengisyaratkan penentuan capres dari partainya setelah Pemilu Legislatif 9 April 2014, Seknas Jokowi tetap berupaya agar Megawati memastikan pencapresan Jokowi.

”Rakyat ibarat konsumen yang sudah sadar kebutuhannya. Jika tokonya tidak menjual produk yang diinginkan, konsumen pasti akan meninggalkan toko itu,” kata Yamin. (RYO/ZAK/SIR)