Menurut Effendi, hal itu tecermin dari gaya komunikasi Anas sejak awal ditetapkan sebagai tersangka kasus Hambalang sampai dengan ditahan di Rutan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
"Dalam komunikasi politik, Anas ingin mengungkapkan sesuatu, tapi ia menunggu waktu yang tepat," kata Effendi, di Jakarta, Minggu (12/1/2014).
Effendi mengamati, Anas mulai melontarkan sindiran-sindiran pedasnya dengan menyebut politik Sengkuni, sampai mengucapkan terima kasih pada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Gedung KPK sesaat setelah resmi ditahan. Pernyataan keluarga Anas yang akan mengirim makanan untuk Anas karena takut Anas diracun, menurutnya, juga mengandung pesan.
Ia menduga, Anas akan menyampaikan sesuatu setelah hasil pemilihan umum legislatif diketahui.
"Anas secara jeli tahu kapan waktu tepatnya. Dia ingin mengatakan kebenaran versi dia, dan dia berharap orang mendengar lalu bertindak setelahnya. Saat ini saya rasa dia belum melihat waktu tepat itu," pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.