Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polri Gelar Barang Bukti Sindikat Jual Beli Senpi Ilegal

Kompas.com - 07/01/2014, 17:33 WIB
Dani Prabowo

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Badan Reserse Kriminal Polri menggelar barang bukti hasil pembongkaran praktik jual beli senjata api ilegal. Barang bukti tersebut disita dari empat orang yang sebelumnya telah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan. Gelar barang bukti tersebut dilakukan di Balai Media dan Informasi Bareskrim Polri, Selasa (7/1/2014), yang dipimpin langsung oleh Kasubdit Keamanan Negara dan Separatis Bareskrim Polri Kombes Mashudi.

“Subdit I Tipidum Bareskrim Polri mengungkap sindikat penjualan senjata api ilegal. Hari ini kita gelar semua barang bukti,” kata Mashudi.

Mashudi mengatakan, empat tersangka yang saat ini telah ditahan tersebut diketahui berinisial ES, TH, DA, dan SR. Ia menambahkan, dari keterangan yang diperoleh, rupanya SR merupakan paman dari terduga teroris Anton alias Septi yang ditangkap Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri di Banyumas pada 31 Desember 2013 lalu.

Adapun sejumlah barang bukti yang disita petugas di antaranya senjata api ilegal, pen gun, peluru berbagai kaliber ponsel, laptop, dan kartu kredit. Selain itu, polisi juga menyita buku terkait jihad dan panduan pembuatan bom.

Akibat perbuatannya, para tersangka disangka dengan Pasal 1 ayat (1) dan Pasal 2 ayat (1) UU Darurat Nomor 12 Tahun 1951, dengan ancaman hukuman mati dan maksimal penjara 20 tahun.

Berikut daftar barang bukti yang disita petugas:

Dari tangan SR:
- Sepucuk pen gun
- 2 buah air gun merek Baikal Makarro
- Sebuah samurai
- Sebilah pisau Kukri buatan Amerika
- Satu set pisau lempar
- Satu bundel bukti transaksi penerimaan dan pengiriman
- 44 butir peluru kaliber 22 mm
- 6 butir peluru kaliber 32 mm
- 1.850 butir peluru air gun
- 45 tabung gas CO2
- 42 kg pupuk urea
- Buku petunjuk pembuatan bom
- 24 buku tentang jihad

Dari tangan DA:
- Sebuah laptop merek Asus
- Sebuah BlackBerry;
- Sebuah crossbow;
- 12 buah anak panah pendek
- 34 buah anak panah panjang
- Empat kotak gotri 4,5 mm merek Columbia
- Dua kotak gotri 6 mm
- Satu kaleng gotri 6 mm
- Satu plastik gotri 6 mm
- Dua kartu kredit BCA
- Satu kartu kredit Bank Mega
- Sebuah KTP
- Sebuah stun gun

Dari tangan TH:
- Sepucuk senjata air gun Baikal Makarov berikut 2 magasin dan proyektil gotri 918 butir
- Sebuah borgol
- Sepucuk air gun Jericho
- Lima buah tabung CO2
- Resi pengiriman barang
- Sebuah BlackBerry Dakota
- Sebuah ponsel Nokia
- Dua buah buku tabungan Bank Mandiri
- Dua buah buku tabungan BCA
- Sebuah laptop merek Asus
- Sebuah KTP

Dari tangan ES:
- Sepucuk senjata api jenis CZ 45
- Sepucuk revolver
- Sebundel resi pengiriman JNE
- Sebundel bukti pengiriman barang
- Sebuah KTP
- Sebundel bukti pengiriman barang ukuran besar
- Sebuah kartu ATM Bank Bukopin
- Sebuah buku tabungan BCA
- Sebuah BlackBerry
- Sebuah kartu Simpati
- Sebuah kartu ATM Bank Mandiri
- Sebuah kartu ATM Bank BNI
- Sebuah air gun merek Baikal Makaro
- Sebuah air gun Makarov

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 30 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Soroti Ketimpangan, Megawati: Bisa Beli Handphone, tapi Risma Nangis Ada Juga yang Tinggal di Kandang Kambing

Nasional
Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Ganjar Pranowo: 17 Poin Rekomendasi Rakernas Beri Gambaran Sikap Politik PDIP

Nasional
Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Sambut Pilkada 2024, Megawati Minta Kader PDIP Turun ke Akar Rumput

Nasional
Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Besok, Joice Triatman dan Pegawai di Nasdem Tower Jadi Saksi di Sidang SYL

Nasional
Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Bongkar Aliran Uang, KPK Bakal Hadirkan Istri, Anak dan Cucu SYL di Persidangan

Nasional
Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Megawati: Posisi Politik PDI-P Selama Ini Diputuskan dalam Kongres Partai

Nasional
Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Soal Jatah Menteri untuk Demokrat, Wasekjen: Itu Hak Prerogatif Pak Prabowo...

Nasional
Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Rekomendasi Rakernas Kelima PDI-P, Megawati Diminta Kesediaannya untuk Kembali Jadi Ketum

Nasional
Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Pertamina Patra Niaga Terus Tertibkan Operasional SPBE

Nasional
Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Megawati: Ada yang Lama Ikut Katanya Ibu Menghina Sebut Kader, Tahulah Siapa...

Nasional
Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Pengamat: Permintaan Maaf PDI-P Atas Kadernya yang Melanggar Konstitusi untuk Tunjukkan Sikap Legowo

Nasional
Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Megawati: Sekarang Tuh Hukum Versus Hukum, Terjadi di MK, KPK, KPU

Nasional
Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Ketua DPD PDIP Jatim Said Abdullah Dukung Megawati Soekarnoputri Kembali jadi Ketua Umum PDIP

Nasional
Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Ditinggal Jokowi, PDI-P Disebut Bisa Menang Pileg karena Sosok Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com