Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alasan UIN Undang Mega, Jokowi, dan Rismaharini

Kompas.com - 21/12/2013, 21:32 WIB
Dian Maharani

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com – Acara Dialog Kebangsaan dengan tema “Kedaulatan Pangan dan Martabat Bangsa” di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta menghadirkan Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Megawati Soekarnoputri sebagai pembicara, Sabtu (21/12/2013). Tak hanya Mega, kader PDI-P lain yaitu Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo alias Jokowi dan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini turut hadir menjadi pembicara. Mengapa hanya PDI-P dengan pembicaranya Megawati, Jokowi, dan Risma?

Rektor UIN Komaruddin Hidayat membantah ada motif tertentu dengan hanya mengundang narasumber para politisi PDI-P. 

“Kebetulan ada Bu Risma dan sebagainya, karena teman Bu Mega saja, karena itu satu rombongan tim,” kata Komaruddin.

KOMPAS.COM/FABIAN JANUARIUS Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo, Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, dan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini menghadiri
“Jadi ini tidak eksklusif hanya kebetulan Ketua PDI-P, tapi Megawati, kan Presiden ke lima, dan pengamat masalah pangan,” lanjutnya.

Komaruddin mengatakan, sebelumnya juga ada tokoh-tokoh partai politik yang menjadi pembicara pada acara seminar di UIN. Salah satunya Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suryadharma Ali. Komaruddin mengatakan pihak kampus selalu terbuka bagi partai politik mana pun yang ingin mengisi acara di UIN untuk memberi wawasan pada mahasiswanya.

“Bagi kami, kampus itu harus dekat dengan politisi, birokrat.  Mereka (mahasiswa) yang akan membangun bangsa. Ini bagian pendidikan politik, partai siapa pun welcome untuk datang ke UIN. Kebetulan tokoh politik, yang lain juga siapa pun silakan ke kampus beri wawasan pada  mahasiswa,” katanya.

Mega, Jokowi, dan Risma datang bersamaan menghadiri acara tersebut. Bahkan Mega dan Jokowi kembali bersama dalam satu mobil.

Sebelumnya, Megawati dan mantan Wali Kota Solo itu juga sama-sama menghadiri acara seminar yang diadakan oleh Universitas Indonesia. Dalam acara hari ini juga hadir aktivis antikorupsi Teten Masduki dan pengamat Komunikasi Politik Effendi Gazali.

Nama Jokowi dan Risma kini cukup melambung sebagai pemimpin daerah. Mega selalu memuji kinerja keduanya di hadapan publik. Mega memuji Jokowi dengan gaya blusukannya untuk memahami persoalan masyarakat Jakarta. Menurut Mega, Jokowi adalah sosok pemimpin potensial.

Begitu pula dengan Risma. Mega pernah memuji Risma karena menghijaukan Surabaya yang terkenal panas. Mega juga memuji kebijakan Risma yang memberi pelatihan bagi anak-anak drop out di Surabaya sehingga mereka memiliki keterampilan dan dikirimkan ke Malaysia dan Singapura sebagai tenaga kerja terampil.

Nama Risma juga sempat disebut-sebut  bakal menjadi calon Wakil Gubernur DKI Jakarta jika Jokowi resmi diusung PDI-P sebagai capres 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Langkah Mahfud Membersamai Masyarakat Sipil

Nasional
5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

5 Smelter Terkait Kasus Korupsi Timah yang Disita Kejagung Akan Tetap Beroperasi

Nasional
Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Deretan Mobil Mewah yang Disita di Kasus Korupsi Timah, 7 di Antaranya Milik Harvey Moeis

Nasional
[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

[POPULER NASIONAL] PKS Sebut Surya Paloh Main Cantik di Politik | Ganjar-Mahfud Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com