"Sudah ada laporan dari Komnas Perempuan yang mendalami fit and proper test (FPT) itu. Anggota Komisi I dianggap kurang respons terhadap jender," ujar anggota BK dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa, Ali Maschan Musa, di Kompleks Parlemen, Rabu (11/12/2013).
Ali menjelaskan, berdasarkan laporan Komnas Perempuan, ada anggota Komisi I yang melontarkan pernyataan bias jender dan dianggap sudah keluar dari substansi materi seleksi calon komisioner KPI.
"Pernyataannya seperti 'Ibu kok cantik sekali? Hari ini ke spa berapa kali?'" ucap Ali.
Menurut Ali, uji kepatutan dan kelayakan yang dilakukan di DPR seharusnya hanya menanyakan persoalan identitas, kapasitas, dan kapabilitas. Ali mengatakan, pihaknya akan memanggil empat anggota Komisi I DPR itu pekan depan.
"Jadi, nanti akan diklarifikasi karena pertanyaan yang dianggap kurang. Teman-teman memang harus instropeksi, bagi kita laki-laki, politik itu maskulin. Hampir semua FPT kalau ada peserta ibu-ibu terjadi seperti itu," ujar Ali.
Saat ditanya siapa empat anggota DPR yang dilaporkan, Ali belum mau menyebutkan identitasnya.
Sementara itu, anggota Komisi I dari Fraksi Partai Demokrat, Hayono Isman, mengaku tidak pernah mendengar adanya pelecehan secara verbal dalam seleksi komisioner KPI.
"Saya mengikuti proses itu. Saya kira tidak ada pelecehan itu, tidak mendengar ada seperti itu," katanya.