Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Berharap Ada Jalur Layang untuk Kereta

Kompas.com - 10/12/2013, 12:23 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden RI Boediono memandang perlunya jalur layang bagi kereta api di jalur perlintasan dengan jalan padat kendaraan. Boediono menyatakan, hal tersebut menjadi program jangka panjang yang perlu dimiliki di kota-kota besar atau kota metropolitan.

"Nanti kita coba dalam jangka panjang, tidak bisa tidak. Kereta api di dalam kota, itu harus elevating. Tidak bisa kita mempunyai persimpangan sebidang di kota begitu banyak," kata Boediono seusai menjenguk korban kecelakan kereta dan truk tangki di Rumah Sakit dr Suyoto, Selasa (10/12/2013).

Boediono menyatakan sudah meminta Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) serta Kementerian Perhubungan untuk mengkaji pembangunan jalur layang untuk KRL. "Kota lainnya yang di luar Jakarta pun yang cukup padat, saya kira ini perlu dilakukan," ujar Boediono.

Selain itu, untuk menghindari risiko terulangnya kecelakaan serupa, Boediono menyatakan bahwa langkah untuk memberikan keselamatan bagi pengguna jalan maupun pengguna jasa kereta api dalam jangka pendek adalah dengan membangun terowongan atau underpass di perlintasan sebidang padat lalu lintas. Menurut Boediono, pemerintah pusat tentunya akan mengambil bagian dalam bidang mana yang yang menjadi tugasnya bersama-sama dengan pemerintah daerah.

"Barangkali PT KAI, kalau ada tugas untuk mengurangi risiko tabrakan di perlintasan sebidang ini, kita buat underpass," kata Boediono.

Pagi ini Boediono mengunjungi korban kecelakaan KRL yang masih dalam perawatan di Rumah Sakit dr Suyoto, Bintaro, Jakarta Selatan. Boediono beserta istri, Herawati Boediono, datang sekitar pukul 08.40 dan disambut oleh Wakil Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama serta sejumlah menteri lain.

Kedatangan Boediono mendapat pengawalan ketat dari petugas Pasukan Pengamanan Presiden, TNI, dan Polri. Setelah tiba di rumah sakit, Boediono beserta istri langsung masuk menuju lantai 4 untuk bertemu para korban.

Boediono sempat mengunjungi beberapa ruangan tempat para korban dirawat, yakni di Ruang Anyelir, Kenanga, dan Alamanda. Tampak hadir Menteri Kesehatan Nafsiah Mboi, Menteri Perhubungan EE Mangindaan, dan Wakil Menteri Pertahanan Safrie Syamsudin. Dalam kunjungannya tersebut, Boediono menyampaikan apresiasi terhadap penanganan dari RS dr Suyoto dan rumah sakit lain yang menangani para korban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com