Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meski Disebut, Tak Berarti Kapolri Perlu Diperiksa KPK

Kompas.com - 06/12/2013, 20:10 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Komisi Pemberantasan Korupsi tidak selalu memeriksa orang yang namanya disebut dalam berita acara pemeriksaan (BAP) seorang saksi. Menurut Juru Bicara KPK Johan Budi, penyebutan nama seseorang dalam BAP itu harus dilihat dulu kaitannya dengan kasus yang tengah disidik KPK.

“Disebut namanya dalam konteks apa di kasus itu? Kalau enggak ada hubungannya, tidak perlu diklarifikasi dengan memeriksa orang yang disebutkan namanya itu. Misalnya dalam kasus Hambalang, sebelum ke rumahnya, Deddy disebut bertemu dengan A, mengobrol, mau ke mal, masak KPK harus memanggil A? Kan harus ada konteksnya,” kata Johan saat dihubungi, Jumat (6/12/2013).

Dia menanggapi penyebutan nama Kepala Kepolisan RI Jenderal Sutarman dalam dokumen serupa BAP saksi Hambalang, Sylviana Sholeha alias Bu Pur. Dalam BAP itu, Sutarman disebut Bu Pur dimintai bantuannya oleh Deddy Kusdinar (tersangka Hambalang) untuk mengamankan proyek Hambalang dari ancaman LSM dan pendemo.

Johan melanjutkan, keterangan yang disampaikan seorang saksi dalam BAP itu belum tentu benar. Apalagi jika keterangan itu tidak didukung dengan bukti lainnya sehingga KPK tidak dapat langsung mengonfirmasikan keterangan itu kepada nama yang disebutkan.

“Kalau hanya satu orang ngomong, tidak didukung fakta lain, enggak bisa disimpulkan pengakuan itu benar. Bisa saja hanya sekadar pengakuan, harus ada fakta lain yang mendukung, kalau hanya dari satu orang tanpa dukungan fakta lain, enggak bisa,” tutur Johan.

Sebelum jauh ke sana, menurut Johan, perlu dipastikan dulu apakah BAP atas nama Bu Pur yang beredar di kalangan wartawan itu dokumen asli atau bukan. Johan sendiri mengaku tidak tahu apakah dokumen itu asli atau palsu karena dia tidak memegang dokumennya. Selain itu, Johan selaku juru bicara KPK tidak memiliki akses terhadap BAP kasus yang tengah disidik.

“Saya kan tidak bisa melihat BAP, jadi enggak tahu. Kan BAP itu dicek dulu benar apa enggak,” katanya. Kendati demikian, Johan membenarkan bahwa Bu Pur pernah diperiksa KPK sebagai saksi dalam kasus dugaan korupsi pengadaan sarana dan prasarana proyek Hambalang beberapa waktu lalu.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

14 Negara Disebut Akan Ambil Bagian dalam Super Garuda Shield 2024

Nasional
Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Khofifah Ingin Duet dengan Emil Dardak, Gerindra: Kami Akan Komunikasi dengan Partai KIM

Nasional
Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Wamenkeu Sebut Pemilu 2024 Berkontribusi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Nasional
Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Mensos Risma Janjikan 3 Hal kepada Warga Kabupaten Sumba Timur

Nasional
SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

SYL Renovasi Rumah Pribadi, tapi Laporannya Rumah Dinas Menteri

Nasional
Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Jaksa KPK Sebut Nilai Total Gratifikasi dan TPPU Gazalba Saleh Capai Rp 62,8 M

Nasional
Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta 'Rest Area' Diperbanyak

Ratas Evaluasi Mudik, Jokowi Minta "Rest Area" Diperbanyak

Nasional
Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Dugaan TPPU Hakim Gazalba Saleh: Beli Alphard, Kredit Rumah Bareng Wadir RSUD di Jakarta

Nasional
Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Anggota Bawaslu Intan Jaya Mengaku Disandera KKB Jelang Pemilu, Tebus Ratusan Juta Rupiah agar Bebas

Nasional
Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Dalam Sidang MK, KPU Ungkap Kontak Senjata TNI-OPM Jelang Hitung Suara, Satu Warga Sipil Tewas

Nasional
Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Sinyal Kuat Eko Patrio Bakal Jadi Menteri Prabowo

Nasional
Yakin 'Presidential Club' Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Yakin "Presidential Club" Sudah Didengar Megawati, Gerindra: PDI-P Tidak Keberatan

Nasional
Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Taruna STIP Meninggal Dianiaya Senior, Menhub: Kami Sudah Lakukan Upaya Penegakan Hukum

Nasional
Gejala Korupsisme Masyarakat

Gejala Korupsisme Masyarakat

Nasional
KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

KPU Tak Bawa Bukti Noken pada Sidang Sengketa Pileg, MK: Masak Tidak Bisa?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com