Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua KPK Puji Pembenahan Birokrasi ala Jokowi

Kompas.com - 04/12/2013, 12:17 WIB
Icha Rastika

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Abraham Samad mengungkapkan bahwa pembenahan birokrasi yang dilakukan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) dapat menjadi contoh bagi pemerintah daerah lainnya. Birokrasi di Pemprov DKI Jakarta yang selama ini kurang bagus, kata Abraham, sedikit demi sedikit dibenahi oleh Jokowi.

"Kita sudah tahu bersama, banyak hal yang dicontohkan Pemprov DKI sebagai role model, bagaimana melakukan pelelangan jabatan, bagaimana melakukan pembenahan yang selama ini di birokrasi DKI yang kurang bagus pada akhirnya, perlahan atau sedikit demi sedikit bisa dibenahi Pak Jokowi," kata Abraham dalam jumpa pers seusai membuka Konferensi Nasional Pemberantasan Korupsi (KNKP) dengan tema "Implementasi Pelembagaan Sistem Integritas Nasional" di Jakarta, Rabu (4/12/2013).

Hadir pula dalam jumpa pers tersebut, Jokowi, Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sidarto Danusubroto, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Azwar Abubakar. Lebih jauh, Abraham mengatakan bahwa KPK berharap setiap kementerian lembaga, pemerintah provinsi, kabupaten, ataupun kota mampu mengimplementasikan Sistem Integritasi Nasional (SIN).

"Bagaimana proses-proses rotasi, mutasi, promosi, harus berjalan fair (adil), akuntabel, tidak boleh lagi berdasarkan like dan dislike (suka dan tidak suka). Contohlah role model, apa yang dilakukan Pemprov DKI," kata Abraham.

Dia mengatakan, KPK berharap virus integritas bisa menyebar ke lembaga pemerintahan lainnya. Jika SIN sudah diterapkan di seluruh kementerian/lembaga dan pemerintah daerah, maka, menurut Abraham, korupsi diharapkan bisa ditekan.

"Tidak ada lagi korupsi kecil-kecilan, jadi IPK (indeks persepsi korupsi) kita meningkat. Sekarang stuck (stagnan), artinya sistem pelayanan publik belum terlalu baik," tutur Abraham.

Dalam kesempatan yang sama, Jokowi mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan lelang jabatan di semua lini, satu per satu. Pemprov DKI berharap, metode itu bisa mendukung pemerolehan sumber daya pejabat yang betul-betul mau melayani rakyat. Selain itu, kata Jokowi, pihaknya tengah membangun sistem yang harus diikuti semua birokrat di lingkungan Pemprov DKI.

"Seperti yang sudah kita mulai lakukan, online system untuk pajak hotel, restoran, tempat hiburan, parkir, sistem e-procurement untuk pengadaan barang dan jasa, juga e-budgeting, kita paksa birokrat ikut sistem yang sudah dibangun," tutur Jokowi.

Kemudian, lanjut Jokowi, perkuat manajemen kontrol dengan mengecek langsung ke lapangan.

"Pagi tadi pukul 07.30 WIB, saya cek di kelurahan, sudah siap belum pelayanannya," tambah Jokowi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kuasa Hukum Caleg Jawab 'Siap' Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Kuasa Hukum Caleg Jawab "Siap" Terus, Hakim MK: Kayak Latihan Tentara, Santai Saja...

Nasional
Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Heboh Brigadir RAT Jadi Pengawal Bos Tambang, Anggota DPR: Tak Mungkin Atasan Tidak Tahu, Kecuali...

Nasional
Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Geledah Setjen DPR dan Rumah Tersangka, KPK Amankan Dokumen Proyek hingga Data Transfer

Nasional
Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Ditegur MK Tak Serius Ikuti Sidang, KPU Mengaku Punya Banyak Agenda

Nasional
Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Korlantas Sebut Pelat Khusus “ZZ” Terhindar Ganjil-Genap Jika Dikawal

Nasional
Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Polri Bentuk 10 Satgas Pengamanan untuk World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nurul Ghufron Sengaja Absen Sidang Etik di Dewas KPK, Beralasan Sedang Gugat Aturan ke MA

Nasional
Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Korlantas Polri Ungkap Jasa Pemalsuan Pelat Khusus “ZZ”, Tarifnya Rp 55-100 Juta

Nasional
Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Absen di Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin, Surya Paloh: Terus Terang, Saya Enggak Tahu

Nasional
KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

KPU Mulai Tetapkan Kursi DPRD, Parpol Sudah Bisa Berhitung Soal Pencalonan di Pilkada

Nasional
PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

PKB Jajaki Pembentukan Koalisi untuk Tandingi Khofifah di Jatim

Nasional
PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

PKB Bilang Sudah Punya Figur untuk Tandingi Khofifah, Pastikan Bukan Cak Imin

Nasional
KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

KPK Sita Gedung Kantor DPD Nasdem Milik Bupati Nonaktif Labuhan Batu

Nasional
MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

MA Kuatkan Vonis 5 Tahun Penjara Angin Prayitno Aji

Nasional
Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Soal Jokowi Jadi Tembok Tebal antara Prabowo-Megawati, Sekjen PDI-P: Arah Politik Partai Ranah Ketua Umum

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com