Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Berkoalisi, maka Kekuatan Parpol Islam Tak Signifikan

Kompas.com - 25/11/2013, 13:31 WIB
Rahmat Fiansyah

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Dalam sejarahnya, koalisi partai politik berbasis massa Islam lebih banyak gagal dibanding sukses. Selain tidak memiliki tokoh yang mampu mempersatukan koalisi, basis dukungan parpol Islam yang sangat kecil dinilai mempersulit kemenangan jika parpol Islam berkoalisi di Pemilu 2014.

"Jadi, koalisi partai politik Islam tidak signifikan untuk bersaing dalam pemilihan presiden," kata peneliti senior Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Syamsuddin Haris di Gedung Widya Graha, LIPI, Jakarta, Senin (25/11/2013).

Terkait kegagalan koalisi parpol Islam, Haris mencontohkan pembentukan koalisi parpol Islam yang dikenal dengan sebutan "poros tengah" ketika pemilihan presiden pada 1999. Saat itu, poros tengah mengusung Abdurrahman Wahid atau Gus Dur sebagai calon presiden. Meskipun berhasil membawa Gus Dur menjadi Presiden, kata dia, poros tengah pula yang menjatuhkan Gus Dur.

Berdasarkan pengalaman tersebut, Haris menilai ada hambatan utama pada tidak adanya figur yang mampu merangkul parpol Islam. Ia juga meragukan sosok seperti Mahfud MD mampu diterima oleh semua parpol Islam.

Selain itu, ia menyebutkan segmentasi pemilih parpol Islam seperti Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Bulan Bintang (PBB) dalam Pemilu 1999, 2004 dan 2009 sangat kecil, sekitar 30 persen.

Dengan begitu, jika hanya mengandalkan basis dukungan yang kecil itu, Haris melihat sulit bagi koalisi partai politik Islam untuk bersaing dalam Pemilu 2014.

Haris menambahkan, meskipun secara sosiologis masyarakat Indonesia beragama Islam, secara politik, Islam menjadi minoritas. Bahkan, hal itu sudah ditunjukkan sejak pemilu tahun 1955. Pada pemilu tersebut, Partai Masyumi yang berhaluan Islam dikalahkan oleh Partai Nasional Indonesia (PNI) yang berhaluan nasional.

"Termasuk juga, apabila partai-partai Islam digabungkan, cuma 44 persen, tidak sampai 50 persen," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 5 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Sempat Berkelakar Hanif Dhakiri Jadi Menteri, Muhaimin Bilang Belum Ada Pembicaraan dengan Prabowo

Nasional
PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

PKS Janji Fokus Jika Gabung ke Prabowo atau Jadi Oposisi

Nasional
Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Gerindra Ungkap Ajakan Prabowo Buat Membangun Bangsa, Bukan Ramai-ramai Masuk Pemerintahan

Nasional
PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

PKB Terima Pendaftaran Bakal Calon Kepala Daerah Kalimantan, Salah Satunya Isran Noor

Nasional
ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

ICW Sebut Alasan Nurul Ghufron Absen di Sidang Etik Dewas KPK Tak Bisa Diterima

Nasional
Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasdem Kaji Duet Anies-Sahroni di Pilkada Jakarta

Nasional
PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

PDI-P Tuding KPU Gelembungkan Perolehan Suara PAN di Dapil Kalsel II

Nasional
Demokrat Tak Ingin Ada 'Musuh dalam Selimut' di Periode Prabowo-Gibran

Demokrat Tak Ingin Ada "Musuh dalam Selimut" di Periode Prabowo-Gibran

Nasional
Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Maju di Pilkada Jakarta atau Jabar, Ridwan Kamil: 1-2 Bulan Lagi Kepastiannya

Nasional
Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Demokrat Harap Tak Semua Parpol Merapat ke Prabowo Supaya Ada Oposisi

Nasional
Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Bingung dengan Objek Gugatan PDI-P di PTUN, KPU Belum Tahu Mau Jawab Apa

Nasional
Gugat Dewas ke PTUN hingga 'Judicial Review' ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Gugat Dewas ke PTUN hingga "Judicial Review" ke MA, Wakil Ketua KPK: Bukan Perlawanan, tapi Bela Diri

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Sengketa Pileg, PPP Klaim Suara Pindah ke Partai Lain di 35 Dapil

Nasional
Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Pemerintah Akan Bangun Sekolah Aman Bencana di Tiga Lokasi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com