JAKARTA, KOMPAS.com — Jaksa Penuntut Umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memutar rekaman pembicaraan telepon mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq dan seorang pria yang belum diketahui namanya dalam sidang kasus dugaan suap impor daging sapi dan pencucian uang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Jumat ( 22/11/2013) dini hari.
Dalam percakapan itu, Luthfi diduga berencana melakukan pencucian uang di British Virgin Island (BVI). Wilayah tersebut dikenal sebagai tempat para pengusaha di sejumlah negara menyimpan uang. Luthfi membantah hal tersebut.
Ada dua kali percakapan yang diputar jaksa, yaitu pada 11 Januari 2013 pukul 23.06 dan 29 Januari 2013 pukul 14.00. Pembicaraan itu terjadi hanya beberapa hari sebelum Luthfi ditangkap KPK. Namun, Luthfi mengaku tidak ingat dengan siapa ia berbicara.
Berikut obrolan Luthfi dan Mr X yang dipanggil "Doktor" mengenai British Virgin Island.
Keterangan: L: Luthfi dan Mr X: Doktor
Percakapan 11 januari 2013
Mr X: Halo, Pak Luthfi
L: Ya, Doktor
Mr X: Bisa ngomong enggak?
L: Ya, silakan, dok
Mr X: Saya sudah tanyakan masalah BVI (British Virgin Island). Ini saya bacakan, yah Pak
L: Iya
Mr X: Saya sudah dapat informasi tentang BVI. Kalau BVI datang pemegang saham tidak muncul di public record. Artinya tidak bisa diketahui oleh masyarakat umum yang mau ngecek, yang mau ngecek siapa siapa enggak tahu. Terkecuali ada keputusan dari pengadilan
L: Hmm. Iya iya
Mr X: Itu di mana pun samalah. Keuntungan BVI adalah tidak perlu membayar pajak penghasilan atau coorporate income tax atau seluruh bisnisnya. Tapi pemerintah Hongkong dan Bank di Hongkong mempunyai peraturan tentang asal usul uang. Satu, perlu memberi mempunyai dokumen asal usul uang seratus juga itu apakah itu personal saving ataukah cash flow dari PT negeri mana, misalnya kasus ini.
L: Hmm, ya.
Mr X: Duitnya dari mana. Oh, dari dari anu, Dubai. Simpanan? enggak masalah uang injection seratus juga itu masuk. (Tidak jelas) masuk sebagai apa? Pinjaman atau modal disetor? Nah, nanti kita tanya kalau modal disetor untung ruginya apa? Sebagai pinjaman untung ruginya apa? Kalau sebagai pinjaman perlu ada surat perjanjan loan.
L: Oke, di-e-mailin aja, Pak? Mungkin enggak?
Mr X: Bisa, bisa e-mail Bapak apa, Pak?
L: Ya, oke saya sms-kan. Saya lagi nyopir ni menuju Aceh
Mr X: Oh, oke, sorry sorry.
L: Ya, ya, ya
Mr X: Pak makasih ya
L: Iya doktor saya SMS nanti
************
Percakapan 29 januari 2013
L: Iya doktor
Mr X: Halo
L: Aduh maap tadi
Mr X: Iya, Pak
L: Kedatangan tamu pas mau pamitan tamunya tadi, gimana, Dok?
Mr X: Oh, iya Pak. Pak itu izinnya punya Bapak sudah keluar ETPP-nya si Swott
L: Yang itu yang untuk..
Mr X: Yang pasir besi
L: Tambang itu
Mr X: Iya
L: Iya sudah sudah
Mr X: Yakin, ya Pak
L: Iya iya sudah
Mr X: Karena ini mau dikontrak tiap bulannya itu lima enam hesel, Pak, ini dan keluarganya
L: lima enam hesel ya, oke
Mr X: Sudono Salim
L: Oke iya iya oke
Mr X: Saya enggak berani. Saya mau kasih uang muka dulu saya enggak berani
L: Iya, iya saya, saya cek dulu nanti saya kasih copy-nya, biar ada copy-nya ada ininya.
Mr X: kedua. He eh, saya sudah kirim yang BVI ya Pak, BVI
L: Yang?
Mr X: British Virgin Island di... LHI
L: hmmm oh itu
Mr X: dpr@yahoo.com
L: Iya, iya iya oke
Mr X: Nanti nyueun tulung dipriksani
L: Oke
Mr X: Jadi kapan Bapak? Bapak yang putusin
L: Baik baik baik. Saya akan cek dulu
Mr X: Terus ini saya mungkin setelah, yah Februari akhir ini sudah ada enam. Saya mulai nambang Pak, saya mulai dari satu dua tambang wis pokoe hasilnya dulu
L: Oke
Mr X: Terus saya lagi nutup tanah di antara jalan Pemuda sama itu Pak, Pulo Gadung ke Prapatan itu tuh harus, Pak nanti buat (suara kurang jelas)
L: Iya, iya.
Setelah rekaman diputar, Luthfi membantah ingin menyimpan uang di BVI. Menurut Luthfi, dirinya hanya ingin mendapatkan informasi dari Mr X tersebut.
"Tidak ada kaitannya dengan saya ingin menyimpan apa. Saya ingin cari informasi bagaimana situasi. Saya bertanya ke pengusaha yang memang biasa mengenali dunia itu," kata Luthfi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.