Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ani Yudhoyono Sebut Megawati sebagai Contoh bagi Perempuan

Kompas.com - 14/11/2013, 11:35 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Ny Ani Yudhoyono dalam uraiannya sebagai pembicara utama dalam Seminar Nasional Dharma Wanita Pusat, di Jakarta, Rabu (13/11), antara lain menyebut presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, sebagai bukti kaum perempuan mampu berlaga dalam memperebutkan kursi kepresidenan.

”Tercatat pula dalam sejarah kita, presiden kelima RI, Ibu Megawati Soekarnoputri, yang menjadi bukti nyata perempuan bisa bersaing di level kepemimpinan nasional,” ungkapnya yang disambut tepuk tangan peserta seminar.

KOMPAS.COM/Sandro Gatra Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri

Ny Ani menyebut nama Megawati ketika mengapresiasi perkembangan maju kiprah perempuan dalam politik, termasuk soal keterwakilan perempuan di parlemen.

Hadir dalam acara tersebut istri Wakil Presiden Ny Herawati Boediono, Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari, serta Ketua Umum Dharma Wanita Pusat (DWP) Nina F Moeloek,

Seminar yang dihadiri 1.700 anggota DWP seluruh Indonesia itu bertajuk ”Pembelajaran Politik bagi Perempuan Menuju Pembangunan Berkelanjutan”.

Pada Pemilu 1999, keterwakilan perempuan hanya 9 persen, naik menjadi 19 persen pada Pemilu 2004, dan sebesar 18 persen pada Pemilu 2009.

”Saya berharap, pada Pemilu 2014 jumlah perempuan bisa mencapai 20-30 persen. Kalau bisa lebih,” tuturnya.

Selain kemajuan di parlemen, Ny Ani juga menyatakan, di level eksekutif saat ini terbukti perempuan telah mampu menjadi pemimpin. Di Kabinet Indonesia Bersatu II, ada Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amelia Sari, Menkes Nafsiah Mboi, Kepala Bappenas Armida Alisjahbana, serta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Mari Elka Pangestu.

Ny Ani mengingatkan para ibu untuk memilih calon anggota legislatif dan calon presiden berdasarkan pertimbangan rasional, bukan ikatan emosional, apalagi politik uang (money politics). Preferensi rasional itu mengacu pada integritas, kapasitas, rekam jejak, dan hubungan sang calon dengan masyarakat selama ini. ”Dengan dasar pilihan seperti itu, insya Allah kita bisa menghasilkan pemimpin yang baik dan tepat,” katanya.

Ia mengimbau para ibu untuk aktif melihat daftar pemilih tetap di kantor kelurahan atau desa untuk mengecek keberadaan dirinya ataupun anggota keluarga lain. ”Jangan cuek, ributnya nanti pada saat pemilihan dengan mengatakan ada kesengajaan dan kekeliruan besar (penyelenggara),” ujar Ny Ani. (VDL)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 29 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Kejagung: Kadis ESDM Babel Terbitkan RKAB yang Legalkan Penambangan Timah Ilegal

Nasional
Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Kejagung Tetapkan Kadis ESDM Babel dan 4 Orang Lainnya Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Masuk Bursa Gubernur DKI, Risma Mengaku Takut dan Tak Punya Uang

Nasional
Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Sambut PKB dalam Barisan Pendukung Prabowo-Gibran, PAN: Itu CLBK

Nasional
Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Dewas KPK Minta Keterangan SYL dalam Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron

Nasional
Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Soal Jatah Menteri PSI, Sekjen: Kami Tahu Ukuran Baju, Tahu Kapasitas

Nasional
Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Cinta Bumi, PIS Sukses Tekan Emisi 25.445 Ton Setara CO2

Nasional
Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Menpan-RB Anas Bertemu Wapres Ma’ruf Amin Bahas Penguatan Kelembagaan KNEKS

Nasional
Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Banyak Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik, Pengamat: Kaderisasi Partai Cuma Kamuflase

Nasional
PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

PKB Sebut Pertemuan Cak Imin dan Prabowo Tak Bahas Bagi-bagi Kursi Menteri

Nasional
Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan 'Nasib' Cak Imin ke Depan

Fokus Pilkada, PKB Belum Pikirkan "Nasib" Cak Imin ke Depan

Nasional
Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Kritik Dukungan Nasdem ke Prabowo, Pengamat: Kalau Setia pada Jargon “Perubahan” Harusnya Oposisi

Nasional
Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Megawati Tekankan Syarat Kader PDI-P Maju Pilkada, Harus Disiplin, Jujur, dan Turun ke Rakyat

Nasional
Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Langkah PDI-P Tak Lakukan Pertemuan Politik Usai Pemilu Dinilai Tepat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com