"Tjipta Lesmana yang bilang PKB mendompleng popularitas JK (Jusuf Kalla). Itu Tjipta bocor," kata Marwan di Gedung Syahida Inn, Ciputat, Tangerang Selatan, Rabu (13/11/2013).
Marwan mengklaim bahwa Jusuf Kalla yang merapat dengan kemauan sendiri tanpa adanya pinangan dari PKB. Selain Jusuf Kalla, Marwan juga mengatakan bahwa mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD dan Rhoma Irama secara pribadi merapat ke PKB dengan harapan bisa diusung maju sebagai calon presiden pada 2014.
"Salah, pengamat yang bilang PKB mendompleng tokoh-tokoh itu. Yang benar adalah mereka yang merapat ke PKB," tandasnya.
Namun begitu, kata Marwan, saat ini PKB belum memutuskan siapa yang akan diusung menjadi calon presiden pada tahun depan karena menunggu hasil pemilihan legislatif. Ketiga tokoh tersebut dianggap memiliki peluang yang sama besarnya.
Jusuf Kalla mendapat dukungan 11 pimpinan PKB dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua terkait kandidat calon presiden 2014. Sejumlah pimpinan PKB di daerah menilai Jusuf Kalla sangat potensial menjadi capres karena berpengalaman dan kedekatannya dengan tokoh-tokoh NU.
Sebelumnya, Tjipta menilai aksi PKB yang mengobral wacana pencapresan Mahfud MD, Rhoma, dan Jusuf Kalla hanyalah upaya untuk mencari panggung yang bisa dipastikan gagal. Dia yakin cara ini tidak akan mampu membawa dampak elektoral yang kuat bagi PKB yang terpuruk sepeninggal almarhum Abdurrahman Wahid atau Gus Dur.
Menurut Tjipta, PKB di bawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar seakan tidak punya sikap. Muhaimin, lanjutnya, terlalu patuh terhadap setiap kebijakan pemerintah. Terlebih lagi, kini massa PKB sudah terpecah menjadi tiga kelompok. Kelompok Nahdlatul Ulama yang selama ini menjadi basis utama suara PKB tak lagi solid mendukung PKB lantaran tak adanya tokoh sekaliber Gus Dur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.