Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 08/11/2013, 21:37 WIB
Sabrina Asril

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Priyo Budi Santoso menilai aksi para peretas (hacker) asal Indonesia yang menyerang ratusan situs Australia adalah hal yang tak bisa dihindari di dunia maya. Bahkan Priyo mengatakan, jika Indonesia diserang dengan cara penyadapan, bisa saja 1.000 hacker itu dikumpulkan untuk beraksi dan menyerang balik.

“Perang dunia maya tidak bisa dihindarkan. Saya tak bisa salahkan hacker. Kalau instrumen resmi saja disadap, maka tidak bisa dihindarkan akan muncul hacker. Bahkan Indonesia kalau dihajar, bisa saja kumpulkan 1.000 hacker itu,” ujar Priyo di Kompleks Parlemen, Jumat (8/11/2013).

Menurut politisi Partai Golkar ini, Indonesia memiliki banyak talenta di dunia teknologi informasi. Hanya saja, mereka bergerak sendiri-sendiri. Jika mereka disatukan untuk satu tujuan, Priyo yakin Indonesia memiliki kemampuan teknologi yang kuat.

Lebih lanjut, Priyo menuturkan, persoalan penyadapan adalah hal yang sensitif. Penyadapan, kata Priyo, tidak pernah dibenarkan dalam hubungan internasional. “Sebenarnya hal yang lumrah negara melakukan penyadapan, tapi kalau tidak ketahuan. Ketika itu terungkap, maka akan menjadi suatu aib yang memalukan,” ucap Priyo.

Priyo menilai Indonesia harus bersikap tegas. Dia pun mendukung upaya untuk mengklarifikasi langsung ke pembocor rahasian intelijen Amerika Serikat, Edward Snowden, yang mengungkap skandal penyadapan AS dan para sekutunya itu. Namun, Priyo melihat membangun kontak antara Indonesia dan Snowden cukup sulit karena keberadaan mantan pegawai National Security Agency (NSA) itu di Rusia masih misterius.

“Tapi kalau Snowden bersedia memberikan keterangan, saya rasa Indonesia akan memberikan karpet merah. Hanya saya ingin mengingatkan bisa saja Snowden itu mendramatisasi, bisa juga ada kebenarannya,” kata Priyo.

Diberitakan sebelumnya, badan intelijen AS diketahui menyadap komunikasi negara-negara sekutu mereka di Eropa. AS juga disebut menyadap komunikasi Pemerintah Indonesia. Australia juga diberitakan melakukan hal yang sama terhadap Indonesia.

Laporan terbaru yang diturunkan laman harian Sydney Morning Herald (www.smh.com.au) pada Kamis (31/10/2013) dini hari waktu setempat, atau Rabu malam WIB, menyebutkan, kantor Kedutaan Besar Australia di Jakarta turut menjadi lokasi penyadapan sinyal elektronik.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

DKPP Sebut Anggarannya Turun saat Kebanjiran Kasus Pelanggaran Etik

Nasional
Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Lima Direktorat di Kementan Patungan Rp 1 Miliar Bayari Umrah SYL

Nasional
DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

DKPP Terima 233 Aduan Pelanggaran Etik, Diprediksi Terus Bertambah Jelang Pilkada

Nasional
KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait 'Food Estate' Ke Kementan

KPK Bakal Usut Dugaan Oknum BPK Minta Rp 12 Miliar Terkait "Food Estate" Ke Kementan

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Sewa 'Private Jet' SYL Rp 1 Miliar

Pejabat Kementan Tanggung Sewa "Private Jet" SYL Rp 1 Miliar

Nasional
Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Pejabat Kementan Tanggung Kebutuhan SYL di Brasil, AS, dan Arab Saudi

Nasional
Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Gubernur Maluku Utara Akan Didakwa Terima Suap dan Gratifikasi Rp 106,2 Miliar

Nasional
MK Jadwalkan Putusan 'Dismissal' Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

MK Jadwalkan Putusan "Dismissal" Sengketa Pileg pada 21-22 Mei 2024

Nasional
Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Mahfud Ungkap Jumlah Kementerian Sudah Diminta Dipangkas Sejak 2019

Nasional
Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Tanggapi Ide Tambah Kementerian, Mahfud: Kolusinya Meluas, Rusak Negara

Nasional
[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

[POPULER NASIONAL] Perbandingan Jumlah Kementerian Masa Megawati sampai Jokowi | Indonesia Kecam Serangan Israel ke Rafah

Nasional
Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 12 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 11 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Demokrat Anggap Rencana Prabowo Tambah Kementerian Sah Saja, asal...

Nasional
Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Indonesia Digital Test House Diresmikan, Jokowi: Super Modern dan Sangat Bagus

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com