Rully menegaskan, persepsi yang berkembang saat ini mengenai jebloknya elektabilitas peserta konvensi harus dilihat dari persepsi yang berbeda. Pemenang konvensi, kata dia, baru akan ditentukan pada April 2014. Dengan demikian, mereka masih banyak waktu untuk meningkatkan elektabilitasnya.
"Mesti diluruskan dulu persepsinya. Yang akan bersaing adalah pemenang kovensi, kalau konvensi telah menghasilkan satu nama nanti, saya yakin nama ini akan bersaing ketat dengan nama-nama yang beredar," kata Rully, saat dihubungi pada Senin (4/11/2013).
Menurutnya, pemenang konvensi akan lebih matang dan teruji ketimbang kandidat calon presiden lainnya. Pasalnya, peserta konvensi harus mengungguli 10 peserta lain untuk menjadi pemenang konvensi melalui seleksi yang ketat dan teruji.
"Kandidat yang akan maju melalui Partai Demokrat nanti adalah yang punya potensi melampaui elektabilitas calon lain. Saya justru berpikir akan terjadi stagnasi pada kenaikan elektabilitas capres lain mengingat waktu yang masih panjang dan belum terlihat terobosannya," ujar Rully.
Diberitakan sebelumnya, survei terbaru yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan tingkat elektabilitas Partai Demokrat terus menurun. Peserta konvensi capres yang dilakukan partai ini juga masih belum mampu menyalip kandidat-kandidat capres dari partai lain yang sudah ada.
Dengan kondisi ini, Partai Demokrat diperkirakan tidak akan menjadi pemain utama dalam Pemilu 2014 mendatang. Pada survei LSI Oktober 2012 dan Maret 2013, elektabilitas Partai Demokrat masih di atas 10 persen. Pada Oktober 2012, elektabilitas Partai Demokrat sebesar 14 persen, sementara pada Maret 2013 turun menjadi 11,7 persen.
Pada Oktober 2013, elektabilitas Partai Demokrat telah merosot menjadi 9,8 persen. Pada survei terakhir, LSI menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden awal 1.200. Teknik pengambil data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.
"Partai Demokrat suaranya turun terus, pilihannya tinggal bergabung ke poros tengah yang dihuni partai-partai papan tengah. Di poros tengah pun, dia tidak akan menjalankan peran utama," kata peneliti LSI Ardian Sopa dalam jumpa pers di kantor LSI, Jakarta, Minggu (3/11/2013).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.