Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemenang Konvensi Diyakini Dapat Bersaing di 2014

Kompas.com - 04/11/2013, 15:44 WIB
Indra Akuntono

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com — Juru Bicara Konvensi Calon Presiden Partai Demokrat Rully Charis yakin pemenang konvensi mampu bersaing ketat pada Pemilihan Presiden 2014. Rendahnya elektabilitas peserta konvensi akan meningkat jelang bergulirnya waktu pemilihan.

Rully menegaskan, persepsi yang berkembang saat ini mengenai jebloknya elektabilitas peserta konvensi harus dilihat dari persepsi yang berbeda. Pemenang konvensi, kata dia, baru akan ditentukan pada April 2014. Dengan demikian, mereka masih banyak waktu untuk meningkatkan elektabilitasnya.

"Mesti diluruskan dulu persepsinya. Yang akan bersaing adalah pemenang kovensi, kalau konvensi telah menghasilkan satu nama nanti, saya yakin nama ini akan bersaing ketat dengan nama-nama yang beredar," kata Rully, saat dihubungi pada Senin (4/11/2013).

Menurutnya, pemenang konvensi akan lebih matang dan teruji ketimbang kandidat calon presiden lainnya. Pasalnya, peserta konvensi harus mengungguli 10 peserta lain untuk menjadi pemenang konvensi melalui seleksi yang ketat dan teruji.

"Kandidat yang akan maju melalui Partai Demokrat nanti adalah yang punya potensi melampaui elektabilitas calon lain. Saya justru berpikir akan terjadi stagnasi pada kenaikan elektabilitas capres lain mengingat waktu yang masih panjang dan belum terlihat terobosannya," ujar Rully.

Diberitakan sebelumnya, survei terbaru yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan tingkat elektabilitas Partai Demokrat terus menurun. Peserta konvensi capres yang dilakukan partai ini juga masih belum mampu menyalip kandidat-kandidat capres dari partai lain yang sudah ada.

Dengan kondisi ini, Partai Demokrat diperkirakan tidak akan menjadi pemain utama dalam Pemilu 2014 mendatang. Pada survei LSI Oktober 2012 dan Maret 2013, elektabilitas Partai Demokrat masih di atas 10 persen. Pada Oktober 2012, elektabilitas Partai Demokrat sebesar 14 persen, sementara pada Maret 2013 turun menjadi 11,7 persen.

Pada Oktober 2013, elektabilitas Partai Demokrat telah merosot menjadi 9,8 persen. Pada survei terakhir, LSI menggunakan metode multistage random sampling dengan jumlah responden awal 1.200. Teknik pengambil data dilakukan melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner.

"Partai Demokrat suaranya turun terus, pilihannya tinggal bergabung ke poros tengah yang dihuni partai-partai papan tengah. Di poros tengah pun, dia tidak akan menjalankan peran utama," kata peneliti LSI Ardian Sopa dalam jumpa pers di kantor LSI, Jakarta, Minggu (3/11/2013).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat 'Smart Card' Haji dari Pemerintah Saudi

Menag Sebut Jemaah RI Akan Dapat "Smart Card" Haji dari Pemerintah Saudi

Nasional
Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Sengketa Pileg, PPP Klaim Ribuan Suara Pindah ke Partai Garuda di Dapil Sumut I-III

Nasional
Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Temui KSAD, Ketua MPR Dorong Kebutuhan Alutsista TNI AD Terpenuhi Tahun Ini

Nasional
Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Jokowi Resmikan Bendungan Tiu Suntuk di Sumbawa Barat, Total Anggaran Rp 1,4 Triliun

Nasional
Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri 'Triumvirat' dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Meneropong Kabinet Prabowo-Gibran, Menteri "Triumvirat" dan Keuangan Diprediksi Tak Diisi Politisi

Nasional
Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Dewas KPK Gelar Sidang Perdana Dugaan Pelanggaran Etik Nurul Ghufron Hari Ini

Nasional
Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com